TIMES JABAR, JAKARTA – Jumlah korban meninggal dunia Bencana Sumatera akibat banjir dan tanah longsor bertambah menjadi 442 orang dan 402 lainnya masih dinyatakan hilang setelah banyak korban ditemukan di wilayah Tapanuli Selatan.
Presiden Prabowo Subianto pun telah memerintahkan agar kekuatan nasional ditambah untuk segera menangani Bencana Sumatera ini.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) yang menyampaikan perkembangan terkini data korban akibat bencana banjir hingga longsor di Sumatera menyebutkan bahwa korban jiwa di wilayah Sumatera Utara (Sumut) mencapai 217 orang, di Aceh 96 orang, dan di Sumatera Barat 129 orang.
Dalam jumpa pers hari Minggu (30/11/2025) kemarin,Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan selain jumlah korban meninggal dunia bertambah, jumlah orang yang dinyatakan hilang juga bertambah menjadi 402 orang.
Presiden Prabowo Subianto, seperti disampaikan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno juga telah memerintahkan untuk menambah seluruh kekuatan nasional, fokus untuk penanganan tanggap darurat secepat-cepatnya.
"Mengerahkan evakuasi, logistik, perlindungan pengungsi, kemudian mengerahkan tenaga kesehatan, memulihkan infrastruktur, transportasi, komunikasi, juga kawal di lapangan," ujarnya dalam Rakor Penanganan Darurat Bencana, bersama Kepala BNPB, Jajaran TNI-Polri, dan Pemprov Sumatera Utara, di Bandar Udara Silangit, Tapanuli Utara, Sumur, Minggu (30/11/2025).
Pratikno mengatakan pemerintah telah menyalurkan bantuan hingga pemulihan komunikasi di wilayah terdampak di Aceh, Sumut, hingga Sumbar. Proses evakuasi, menurut Pratikno, juga dipercepat.
"Tadi sudah dilaporkan, pemberian logistik terus mengalir dari pemerintah maupun lembaga non-pemerintah. Di beberapa titik akan terus bertambah dan akan terus didistribusikan. Jadi ini seluruh kekuatan nasional dikerahkan untuk mempercepat tanggap darurat dan segera memulihkan semuanya," jelasnya.
Pemerintah menyiapkan skenario rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana. Pratikno menegaskan pemerintah juga tetap akan berfokus ke penanganan tanggap darurat.
"Kami juga menyiapkan skenario untuk pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi. Kami fokus ke tanggap darurat, tapi tahapan skenario rehabilitasi, rekonstruksi, kita siagakan," tegasnya.
Pemerintah kini juga tengah melakukan percepatan penyediaan hunian sementara bagi warga yang kehilangan tempat tinggal dan akan melakukan percepatan penanganan darurat di lapangan.
"Ada beberapa hal yang diprioritaskan. Saya sudah diskusi dengan Menko Infrastruktur tentang bagaimana pemulihan secara cepat bisa dilakukan termasuk untuk hunian sementara," ujarnya.
"Kita akan dukung bagaimana resources dikerahkan. Tapi tentu saja bukan hanya pengerahan sumber daya, tapi bagaimana sinergis di lapangan," katanya lagi.
Menko PMK memberikan apresiasi kepada aparat dan relawan yang bekerja di lapangan, membantu penanganan bencana ini. "Terima kasih kepada personel TNI, Polri, pemda yang bekerja keras untuk hunian sementara bisa dilakukan sambil nanti kita rehabilitasi dan rekonstruksi juga akan segera dilakukan," katanya.
Kepala BNPB mengatakan, korban jiwa di wilayah Sumatera Utara (Sumut) mencapai 217 orang, 209 yang masih hilang. Di wilayah Aceh korban meninggal dunia total 96 orang meninggal dunia dan 75 lainya masih hilang. Di wilayah Sumatera Barat jumlah korban meninggal dunia menjadi 129 orang dan 118 lainnya masih dinyatakan hilang.
Suharyanto menyebut kondisi Sumatera Barat sudah lebih pulih dibandingkan dengan Aceh dan Sumatera Utara. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Korban Jiwa Bencana Sumatera Jadi 442 Orang, Presiden Prabowo: Tambah Kekuatan Nasional
| Pewarta | : Widodo Irianto |
| Editor | : Ronny Wicaksono |