TIMES JABAR, MAJALENGKA – Ribuan penggemar burung berkicau dari berbagai kota di Jawa Barat dan Jawa Tengah, mengikuti event lomba burung kicau mania di Lapangan GGM Majalengka, Minggu (4/5/2025).

Dalam lomba piala Bupati Majalengka itu, burung - burung kicauan yang dimiliki oleh peserta saling adu dengan pecinta burung lainnya, untuk menjajal kemampuannya dalam berkicau.

Dalam event ini, burung yang dilombakan antara lain, murai, kacer, cucak ijo, kenari dan lovebird serta berbagai burung lainnya. kegiatan yang digelar BnR Indonesia, Kabupaten Majalengka ini, dalam rangka Hari Jadi Majalengka ke-535.

Bupati Majalengka, H Eman Suherman mengatakan, di masa kepemimpinannya, salah satu visinya ingin membangun Kabupaten Majalengka yang "Langkung SAE" (lebih baik). Termasuk ingin meramaikan Majalengka.

Sehingga Kabupaten Majalengka harus punya branding yang bisa dijual keluar, salah satunya harus banyak event. Baik itu dari segmen parawisata, budaya, ataupun termasuk pencinta lomba burung mania.

"Kami ingin membranding Majalengka,  sehingga diberikan kesempatan kepada siapapun. Kami di pemerintah siap mensuport dan bareng-bareng berkolaborasi. Karena, kami ingin Majalengka tetap ramai dan kita punya brand sendiri yang bisa menjadi sesuatu kebanggaan kita," katanya.

Oleh karena itu, Bupati Eman berharap festival burung berkicau ini bisa diterima semua pihak, sehingga bisa menjadi salah satu brand Majalengka.

"Jadi ketika orang bicara lomba burung berkicau, pasti paling ingatnya ke Majalengka," katanya.

"Karena apa? dengan kita terkenal, dengan kita mulai terpasarkan, dampak ikutannya akan banyak. Salah satunya, paling tidak yang kita harapkan ukuran ekonominya," ujarnya.

Karena, kata dia, dengan banyaknya kegiatan seperti festival lomba burung berkicau maupun banyaknya event lainnya, maka kemudian akan merangsang tumbuhnya UMKM-UMKM baru.

"Masyarakat akan semakin termotivasi, tertarik untuk bagaimana dia ikut memanfaatkan keramaian dari brand yang kita buat. Sehingga paling tidak mereka bisa menjajakan UMKM-nya," ucapnya.

"Sehingga inilah pentingnya memiliki sebuah gagasan, keinginan bagaimana ingin mendapatkan brand yang menjadi milik kita, paten kita. Oleh karena itu, melalui lomba burung berkicau ini bisa menjadi brand Majalengka kedepannya," harapnya.

Ketua BnR Indonesia, Kabupaten Majalengka, Kiki Aston mengatakan, lomba burung bericau memperebutkan Piala Bupati Majalengka menuju Langkung SAE ini, merupakan bentuk komitmen kepedulian dan kontribusi BnR Indonesia dalam melestarikan nilai-nilai budaya melalui lomba burung berkicau.

"Lomba ini juga untuk mengedukasi masyarakat melalui pecinta burung berkicau tentang pentingnya pelestarian satwa langka jenis burung berkicau, serta untuk mempererat tali silaturahmi antara sesama pecinta burung berkicau," ujar Kiki Aston.

Dikatakan Kiki, bahwa memelihara burung berkicau saat ini semakin meluas dikalangan masyarakat, sehingga ia optimistis apa yang diharapkan Bupati Majalengka, bahwa festival lomba burung berkicau menjadi brand Majalengka, bisa terwujud.

Dirinya berharap lomba burung berkicau mania ini bisa terus dilanjutkan, karena ini merupakan Piala Bupati Majalengka yang pertama, kemungkinan bakal ada yang kedua, ketiga, dan seterusnya.

"Harapannya kedepan pesertanya akan lebih banyak lagi. Kita akan tingkatkan lomba burung berkicau ini langkung SAE (lebih baik lagi)," ungkapnya. (*)