https://jabar.times.co.id/
Berita

Kolaborasi UWKS dan Kampoeng Oase Songo Hasilkan Pelet Magot Berbasis Ekonomi Sirkular

Minggu, 07 September 2025 - 15:46
Kolaborasi UWKS dan Kampoeng Oase Songo Hasilkan Pelet Magot Berbasis Ekonomi Sirkular Proses pembuatan pelet magot. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, SURABAYAFoto 2: Hasil pelet magot. (Foto: Siti Nur Faizah/TIMES Indonesia)

Kampoeng Oase Songo Surabaya kembali menunjukkan inovasinya dalam pengelolaan lingkungan. Kali ini, melalui Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) dengan mengembangkan pelet berbahan dasar magot. 

Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan nilai ekonomi magot, tetapi juga menjadi solusi berkelanjutan untuk masalah sampah organik di lingkungan sekitar.

Ketua Kampoeng Oase Songo, Yaning Mustikaningrum menjelaskan bahwa sebelum adanya inovasi ini, magot hanya dijual dalam bentuk hidup. Meskipun sudah terbukti efektif sebagai pakan ternak seperti lele, ayam, dan burung, magot segar memiliki kelemahan utama, yaitu tidak dapat disimpan dalam waktu lama.

"Ternyata, setelah saya terapkan, magot dalam bentuk hidup itu sudah oke. Namun, kan tidak bisa terlalu lama, tidak bisa disimpan lama," ujar Yaning, Minggu (7/9/2025). 

Menyadari keterbatasan tersebut, Kampoeng Oase Songo berinovasi membuat magot menjadi pelet. "Dengan diolah menjadi pelet, magot bisa memiliki daya simpan yang lebih lama, sehingga memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan nilai jualnya," imbuhnya. 

Pengembangan pelet magot ini merupakan hasil kolaborasi dengan tim PKM UWKS yang dipimpin oleh Rondius Solfaine bersama Dwi Haryanta dan Marina Revitriani. Serta perwakilan mahasiswa Wakiatul Awliya, Raeva Sinatrya Henlifaristik, dan Annisa Nurul Aini. 

Proyek ini didanai oleh Kemdiktisaintek melalui Kantor LLDikti wilayah 7 Jawa Timur dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Wijaya Kusuma Surabaya melalui Hibah Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan kontrak Nomor: 200/PM/LPPM/UWKS/V/2025 tanggal 28 Mei 2025.

pembuatan-pelet-magot-2.jpg

"Topik utama dari pengabdian ini adalah formulasi pelet ikan maggot berbasis urban farming untuk ketahanan pangan dan ekonomi sirkular di Kampoeng Oase Songo Surabaya. Bagaimana meningkatkan nilai dari magot itu, yang selama ini hanya digunakan secara apa adanya," kata Rondius.

Dalam proses pembuatannya, pelet magot ini tidak hanya menggunakan magot sebagai bahan dasar, tetapi juga memanfaatkan cangkang telur yang selama ini dianggap sampah. Dengan menambahkan bahan-bahan lain, pelet ini memiliki nilai nutrisi yang tinggi dan menjadi produk UMKM yang bermanfaat.

"Jadi, bahan-bahan bakunya yang utama adalah magot, kemudian cangkang kulit telur tadi, kemudian bahan-bahan lain sebagai penambah supaya pelet yang akan dihasilkan itu nanti mempunyai nilai yang tinggi," jelasnya.

Setelah formulasi ini, lanjut Rondius, pihaknya akan merencanakan standardisasi produk yang mendapatkan hak paten, kemudian dipasarkan dan dikomersilkan. 

Sementara itu, Adi Candra, pembina Kampoeng Oase Songo, mengapresiasi kolaborasi ini dan berharap inovasi ini bisa menjadi produk turunan yang menjangkau manfaat lebih luas. 

"Produk turunannya itu berupa pelet magot. Yang sebelumnya kita hanya mengenal magot itu ya ada fresh magot sama dry magot saja," ujar Cak Adi, sapaannya. 

Konsistensi dari program pengelolaan lingkungan yang sudah dilakukan ini, menurutnya masih perlu digaungkan dan difokuskan, supaya program dan produk yang sudah dihasilkan bisa diterima oleh pasar.

"Pengelolaan lingkungan ini juga bisa dilakukan lebih luas bagi warga Kampoeng Oase Songo untuk mendorong sirkuler ekonomi yang berkelanjutan," pungkasnya. 

Program ini juga didukung penuh oleh Kampoeng Oase Songo Suroboyo Group, DPP IFTA ( Indonesian Fighter Tourism Association) JELAJAH INDONESIA dan PERBANUSA (Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara ) DPD I Jawa Timur,

Juga, HPAI ( Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia) DPW Kota Surabaya, YLBA ( Yayasan Lestari Bumi Abadi ) Kota Surabaya, dan Forum GRADASI ( Gerakan Sedekah Sampah Indonesia) Jawa Timur. (*) 

Pewarta : Siti Nur Faizah
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.