TIMES JABAR, MAJALENGKA – Dalam upaya membangun karakter dan membentengi generasi muda dari pengaruh negatif, Kapolsek Majalengka Kota, IPTU Piki Krismanto tampil sebagai pemateri dalam Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Pondok Pesantren Tahfidz Imam Bukhari, Desa Kulur, Kecamatan Majalengka Kabupaten Majalengka, Selasa (15/7/2025).
Di hadapan puluhan santri baru, IPTU Piki menyampaikan materi penuh nilai moral dan tanggung jawab. Ia menekankan pentingnya kedisiplinan, ketaatan terhadap aturan pesantren, serta menjauhi perilaku destruktif seperti narkoba, perundungan (bullying), dan kenakalan remaja.
"Narkoba adalah musuh bersama. Jangan biarkan masa depan kalian hancur karena kesalahan yang bisa dicegah sejak sekarang. Kalian adalah harapan bangsa," ujar IPTU Piki dengan nada penuh keyakinan.
Kegiatan edukatif ini turut dihadiri Kanit Binmas Aiptu Agus Subagja, Bhabinkamtibmas Bripka Ujang Ahmad Muzani, Babinsa Kopka Wahyu, dan Kepala Desa Kulur Hasan Sunarto.
Suasana berlangsung interaktif, hangat, dan disambut antusias oleh para santri yang baru memasuki dunia pendidikan formal berbasis pesantren. Lebih dari sekadar memberikan peringatan.
IPTU Piki juga mengajak para santri untuk membangun hubungan yang lebih akrab dengan aparat keamanan, khususnya kepolisian.
"Polisi bukan untuk ditakuti. Kami ingin menjadi sahabat kalian, mitra dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan penuh nilai kebaikan. Jika ada masalah, sampaikan, jangan dipendam," katanya.
Pimpinan Pondok Pesantren, Ustadz Rizki Ramadhan, menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan kontribusi Polsek Majalengka Kota dalam memberikan pembekalan karakter kepada para santri.
"Santri bukan hanya harus kuat dalam hafalan dan ilmu agama, tapi juga tangguh menghadapi realitas sosial di luar pesantren. Kehadiran Kapolsek sangat membantu membuka wawasan mereka tentang bahaya sosial seperti narkoba dan kekerasan," ucapnya.
Ditempat terpisah, Kapolres Majalengka AKBP Willy Andrian, menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah preventif yang dilakukan jajarannya.
"Edukasi sejak dini adalah kunci menciptakan generasi muda yang berintegritas, disiplin, dan sadar hukum. Polri akan terus hadir dan bersinergi dengan seluruh elemen masyarakat, termasuk lembaga pendidikan seperti pesantren,” kata Kapolres.
Seperti diketahui, bahwa kegiatan MPLS ini menjadi lebih dari sekadar pengenalan lingkungan sekolah. Ia menjadi panggung awal pembentukan mental dan moral santri dalam menghadapi zaman yang kian kompleks dan penuh tantangan.
Dengan sinergi yang kuat antara pendidikan, kepolisian, dan masyarakat, Majalengka menegaskan komitmennya dalam mencetak generasi muda yang berakhlak, berilmu, dan bebas dari ancaman narkoba serta kekerasan sosial. (*)
Pewarta | : Jaja Sumarja |
Editor | : Ronny Wicaksono |