TIMES JABAR, BANJAR – Insiden pemukulan yang menimpa salah satu tokoh masyarakat Kota Banjar oleh oknum purnawirawan TNI pada Jumat (12/8/2025) pekan lalu memicu kemarahan warga.

H Agus Nugraha (63) yang merupakan mantan Asda II Setda Kota Banjar melaporkan tindak penganiayaan tersebut ke Polsek Banjar hari ini (15/8/2025) dan meminta kejadian atas perbuatan semena-mena yang dilakukan terlapor berinisial P.

Kronologis kejadian diterangkan Andi Maulana, SH, MH, selaku kuasa hukum korban, awal permasalahan terjadi saat Agus mendatangi rumah Udo untuk mempertanyakan kepemilikan pohon yang berada di lahan miliknya.

"Klien kami sebelumnya membeli lahan berupa kolam ikan yang di dalamnya ada pohon. Pohon tersebut tumbuh berbatasan dengan lahan milik Udo. Karena korban berniat untuk membuat kolam pemancingan, maka didatangilah Udo untuk mengkoordinasikan pohon tersebut. Apakah mau ditebang atau mau dijual ke dirinya," tutur Andi, Senin (15/9/2025).

Saat itu, lanjut Andi, tidak ada kesepakatan di antara keduanya sehingga korban bersama penggarap lahan miliknya memutuskan untuk pulang.

"Saat jalan menuju kendaraannya, tiba-tiba dari arah tak terduga terlapor yang merupakan teman Udo langsung menganiaya korban sehingga korban mengalami trauma dan luka-luka lebam," bebernya.

Tak terima dengan tindak kekerasan yang dilakukan terlapor P, korban kemudian melakukan visum dan hari ini melaporkan perbuatan P ke Polres Banjar dengan pengawalan dari puluhan warga yang mayoritas merupakan tokoh-tokoh masyarakat, politikus, dan ormas.

Andi menegaskan ada 18 pengacara yang turut mendampingi korban guna mendapatkan keadilan dari aksi kekerasan yang diduga dilakukan oknum purnawirawan TNI tersebut.

Kapolres Banjar AKBP Tyas Puji Rahadi, S.I.K melalui Wakapolres Kompol Dani Prasetya, SH, MH, mengungkap bahwa pihaknya telah menerima pelaporan korban atas tindak penganiayaan yang diduga dilakukan terlapor.

"Korban merupakan tokoh masyarakat sehingga banyak pihak yang mendampingi dalam pelaporan kali ini. Kami dari kepolisian telah menerima laporan tersebut dan akan segera menindaklanjutinya," tegasnya.

Kompol Dani Prasetya menyebut bahwa pihaknya juga telah menurunkan personel untuk berjaga-jaga di TKP penganiayaan guna mengantisipasi gangguan kamtibmas. (*)