TIMES JABAR, PANGANDARAN – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) Kabupaten Pangandaran, merupakan partai dengan perolehan kursi terbanyak di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pangandaran (DPRD). Dari 40 kursi yang ada di DPRD, 16 diantaranya adalah kursi kader PDIP.
Selain memiliki kursi DPRD terbanyak di Pangandaran, PDIP juga merupakan partai pemenang pilkada. Kader yang diusungnya pasangan Citra Pitriyami dan Ino Darsono menjadi pasangan calon bupati dan wakil bupati terpilih pada Pilkada 2024 kemarin.
Pencapaian tersebut tidak lahir begitu saja. Kemenangan itu didapatkan hasil dari proses perjuangan yang dilakukan oleh seluruh kader PDIP yang terlibat.
Sosok Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDIP Jeje Wiradinata, yang telah menjabat sebagai bupati Kabupaten Pangandaran selama dua periode dan kini masih menjabat, merupakan seorang kader partai yang telah berproses selama 30 tahun di PDIP.
"Saya masuk di partai dari tahun 1994, dulu partai ini masih bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI), baru pada tahun 1999 berganti nama menjadi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Berarti sudah 30 tahun saya ada di partai ini," kata Jeje saat diwawancarai setelah peringatan hari lahir PDIP Jumat (10/1/2025).
Ketua DPC PDIP 4 Periode
Jeje Wiradinata selama 30 tahun aktif di PDIP, beliau sudah melaksanakan tugasnya sebagai Ketua DPC PDIP selama 4 periode, 2 periode di kabupaten Ciamis dan 2 periode di kabupaten Pangandaran.
Selain ditugaskan menjadi Ketua DPC selama 4 periode itu. Jeje Wiradinata pernah juga ditugaskan sebagai Ketua DPRD kabupaten Ciamis, Wakil Bupati kabupaten Ciamis dan menjadi Bupati selama 2 periode di kabupaten Pangandaran.
"Semua pencapaian yang saya dapatkan selama di partai, merupakan hasil dari komitmen saya tegak lurus dengan perintah partai," sebut Jeje.
Pemecatan Kader PDIP Kabupaten Pangandaran
Prestasi yang didapatkan oleh PDIP sebagai pemegang kursi terbanyak di DPRD Kabupaten Pangandaran dan sebagai pemenang di pilkada 2025. Yang juga dua kali pilkada sebelumnya dimenangkan oleh PDIP, merupakan hasil gerakan kolektif kolegial yang dilakukan oleh kader PDIP di Kabupaten Pangandaran.
Namun begitu, banyak juga kader PDIP yang tidak komitmen dalam pileg dan pilkada 2024 kemarin, sehingga kader-kader yang tidak komitmen artinya tidak tegak lurus dengan perintah partai harus menanggung konsekuensi atas perbuatannya tersebut. Ketua DPC PDIP Kabupaten Pangandaran sebut ada beberapa kadernya yang dipecat.
"Ada beberapa kader PDIP yang kita pecat dan kader yang masih kita pertimbangkan keputusannya, karena kemarin tidak sama-sama dengan kita," sebutnya.
Kekompakan dalam sebuah partai menjadi kunci keberhasilan untuk memenangkan pertarungan. Pileg dan pilkada merupakan arena untuk membuktikan kerja sama bagaimana partai bisa memenangkan pertarungan itu.
"Prestasi yang didapatkan oleh partai saat ini merupakan anugerah luar biasa yang diberikan oleh masyarakat, maka saya tidak mau ada kader yang tidak tegak lurus dengan perintah partai," pungkas Jeje. (*)
Pewarta | : Acep Rifki Padilah |
Editor | : Imadudin Muhammad |