TIMES JABAR, CIANJUR – Polres Cianjur secara tegas tidak menyarankan penggunaan jalur alternatif Puncak II bagi kendaraan selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2026.

Alasan utama ini terungkap setelah tim survei gabungan, termasuk Satlantas Polres Cianjur, Dishub, BPBD, dan Satpol PP Cianjur, melakukan peninjauan secara langsung.

Kepala Satlantas Polres Cianjur, AKP Hardian Andrianto, menyatakan, pihaknya menemukan masih banyak titik rawan longsor yang menutup landasan jalan serta jalur menyempit di sejumlah titik serta jalan berlubang sehingga menyulitkan pengendara untuk melintas.

"Banyak tebing yang berpotensi longsor belum ditangani secara tuntas, yang sangat berbahaya jika terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi, memicu longsor susulan," ujarnya, Senin (8/12/2025).

Selain ancaman bencana alam, kondisi infrastruktur jalan juga menjadi sorotan. Meskipun sudah ada penambahan lampu penerangan jalan umum (PJU) setelah masukan pada survei awal tahun, jumlahnya masih terbatas.

AKP Hardian menyebutkan bahwa PJU yang terpasang hanya sekitar tiga unit di setiap dua kilometer, menjadikan jalur ini gelap dan berisiko tinggi, terutama saat malam hari bagi pengendara yang belum familiar. Kondisi jalan yang berlubang juga menambah daftar risiko.

Hal ini senada dengan pengakuan pengendara yang sering melintas. Seorang warga bernama Ujang Suherlan mengatakan jalur tersebut sebenarnya bisa jadi alternatif, tetapi kalau malam gelap terus kalau hujan licin.

Maka dari itu, pihak kepolisian merekomendasikan jalur Jonggol sebagai opsi utama jika terjadi kemacetan parah di Jalur Puncak utama selama libur panjang.

Jalur Jonggol dinilai lebih layak dan aman untuk dilalui kendaraan dari luar kota yang ingin kembali. Meskipun demikian, pengendara tetap diminta untuk sangat berhati-hati dan waspada, terutama ketika hujan deras.

Peringatan juga diberikan untuk lebih waspada di sepanjang jalur utama Puncak-Cianjur, seperti di Cipanas, Cugenang, hingga Haurwangi, karena potensi pohon tumbang dan bencana alam lainnya.

"Selain itu jalur selatan Cianjur, mulai dari Jalan Raya Cibeber sampai Naringgul dan Agrabinta, juga diidentifikasi sebagai kawasan yang rawan longsor," ujarnya.  (*)