TIMES JABAR, JAKARTA – Sebanyak 28 korban dugaan keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, masih menjalani perawatan intensif di tiga fasilitas kesehatan hingga Kamis (2/10/2025).
Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Muhammad Lutfi Ar, menyebutkan korban dirawat di RSUD Lubuk Basung sebanyak 24 orang, RSIA Rizki Bunda tiga orang, dan Puskesmas Manggopoh satu orang.
“Ke-28 korban ini merupakan pelajar, guru, serta anggota keluarga siswa yang berasal dari Nagari Manggopoh dan Kampung Tangah,” ujar Lutfi Ar di Lubuk Basung.
Menurutnya, kondisi para korban kini berangsur membaik setelah mendapatkan penanganan medis. Beberapa pasien bahkan sudah diizinkan pulang sebelumnya.
Jumlah total korban keracunan akibat mengonsumsi nasi goreng program MBG mencapai 86 orang, terdiri dari siswa TK hingga SD, guru, serta orang tua. Insiden ini memicu penghentian sementara dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga ada hasil rapat evaluasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) di Padang.
Direktur RSUD Lubuk Basung, Riko Krisman, menambahkan bahwa 24 pasien masih dirawat intensif.
“Rata-rata korban mengalami pusing dan mual setelah mengonsumsi nasi goreng dari SPPG. Kami terus memberikan perawatan intensif,” kata Riko.
Kasus ini menambah sorotan publik terhadap pengawasan mutu makanan dalam program Makanan Bergizi Gratis, yang sejak awal digadang sebagai salah satu program unggulan pemerintah. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: 28 Korban Keracunan MBG di Agam Masih Dirawat Intensif
Pewarta | : Antara |
Editor | : Imadudin Muhammad |