TIMES JABAR, PANGANDARAN – Menjelang Musyawarah Cabang (Muscab) ke-III Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Pangandaran, muncul perbincangan tentang figur pemimpin yang dibutuhkan organisasi pengusaha muda makin dinamis. 

Nama Cinky Priyanto muncul sebagai sosok dengan rekam jejak unik, memiliki perpaduan pengalaman membangun startup teknologi, kedekatan pada akar permasalahan lokal, dan ketekunannya pada bidang akademik.

Transformasi digital jadi tema besar di HIPMI hari ini. Tantangan terbesarnya, sebagaimana diakui sejumlah anggota yang aktif di bidang teknologi, bukan hanya regenerasi kepengurusan atau menghadirkan program baru, tetapi bagaimana mengubah mindset bisnis di Pangandaran yang masih dominan konvensional. 

Anggota bidang XII HIPMI Pangandaran Heru Irawan mengatakan, dalam bidang digitalisasi bagi kami yang setiap hari bersinggungan dengan dunia IT di Pangandaran, yang menjadi tantangan realnya justru ada pada perubahan mindset dan infrastruktur digital yang belum merata.

"Cinky Priyanto ini dikenal sebagai penggerak utama dalam membangun ekosistem digital di daerah. Ia tidak hanya berfokus pada membesarkan bisnis sendiri, namun aktif mendampingi UMKM, Cinky mendorong pelatihan digitalisasi, dan membuka kolaborasi lintas sektor," kata Heru Kamis, (31/7/2025).

Heru menjelaskan, sikap terbuka dan kolaboratif Cinky ini memunculkan harapan banyak pihak bahwa perubahan di HIPMI Pangandaran ke depan akan semakin terstruktur dan berdampak.

"Karakter kepemimpinan Cinky yang lebih suka bekerja membangun sistem ketimbang tampil di depan, menjadi catatan penting diantara anggota muda lainnya. Integritas, kemauan belajar dari banyak pihak, serta kebiasaannya mengevaluasi proses secara terbuka menjadi kekuatan dalam menghadapi disrupsi industri yang semakin cepat," jelasnya.

Latar belakang pendidikan sebagai lulusan terbaik UMY dan magister Universitas Galuh melengkapi citra Cinky sebagai pemimpin muda yang tidak hanya adaptif dengan perubahan, tapi juga mampu menata langkah berbasis data dan riset.

Kombinasi pengalaman praktis di startup lokal serta keilmuan akademik menjadi modal besar agar HIPMI Pangandaran bisa tumbuh inovatif.

Kemunculan Cinky Priyanto dalam bursa Muscab ke-III HIPMI Pangandaran dianggap sebagai jawaban atas kebutuhan organisasi akan figur yang tak sekadar vokal berkampanye, tetapi betul-betul berproses, membangun dari bawah, dan menjaga ritme kolaborasi. 

"Banyak pihak berharap siapapun yang terpilih, HIPMI Pangandaran ke depan mampu menjadi lokomotif transformasi digital di daerah yang berdampak bukan hanya pada anggotanya sendiri, tetapi juga memberi manfaat nyata untuk masyarakat Pangandaran secara keseluruhan," pungkas Heru. (*)