TIMES JABAR, MAJALENGKA – Di hari kedua menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan 1442 H, tahun 2021 ini, Kodim 0617/Majalengka telah menerima laporan kebakaran rumah warga.
Kobaran api sempat membuat panik pemilik rumah dan warga sekitar, pada pukul 22.00 WIB. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi di Desa Kancana, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Selasa (13/4/2021).
"Penyebab kebakaran diduga akibat dari kelalaian. Yakni, korban bernama Maesaroh (53) lupa mematikan kompor, sehingga membakar material yang mudah terbakar," kata Dandim 0617/Majalengka, Letkol Inf Andik Siswanto kepada TIMES Indonesia, Rabu (14/4/2021).
Akibat kejadian tersebut, satu rumah dan sebuah warung yang tak jauh dari lokasi kebakaran tersebut, nyaris hangus dilalap sijago merah.
"Hari ini kami telah menerjunkan Babinsa Kodim Majalengka untuk membatu membersihkan puing - puing material bekas kebakaran tersebut," jelasnya.
Terlepas dari peristiwa itu, Dandim mengimbau warga agar hati-hati dan mewaspadai peristiwa kebakaran pada bulan suci Ramadan. Ia menjelaskan seiring dengan banyaknya aktivitas, terutama pada malam hingga dini hari, masyarakat sering lalai sehingga memicu kebakaran.
Kendati demikian, pihaknya memahami jika pada bulan puasa ini, ibu rumah tangga, berkegiatan di dapur lebih sibuk dan tak jarang dilakukan pada waktu yang tak biasa.
"Untuk persiapan sahur, misalnya. Mereka memasak sejak malam hingga subuh. Kondisi ini kadang-kadang sering mereka lupa memperhatikan peralatan dapurnya, lupa mematikan kompor gas dan lainnya," imbuhnya.
Letkol Inf Andik juga mengingatkan, karena aktivitas pada bulan suci ini makin meningkat, masyarakat diminta untuk memperhatikan lagi komponennya, seperti selang regulator atau kondisi penutup tabung. "Jika perlu peralatannya diganti jika sudah mengalami kerusakan," ujarnya.
Standardisasi Listrik
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk selalu menjaga peralatan listrik. Pasalnya, banyak kebakaran terjadi diakibatkan korsleting listrik atau arus pendek. "Ini juga sering menjadi pemicu kebakaran akibat kecerobohan warga," ucapnya.
Seringkali warga memasang instalasi listrik di rumah atau gedung tidak sesuai standar atau bobot voltase. Contohnya, banyak yang semestinya menggunakan kabel tunggal, tapi memakai jenis serabut.
"Akibatnya, instalasi atau terminal listrik menjadi panas dan menimbulkan percikan api kemudian merambat pada barang yang mudah terbakar," jelasnya.
Petasan
Penyebab lain yang sering menimbulkan percikan api adalah ulah anak-anak. Biasanya pada bulan Ramadan ini, anak-anak memanfaatkan waktu puasa dengan main petasan atau mercon. "Sering dilaporkan kejadian kebakaran gara-gara mercon masuk ke atap rumah. Karenanya setiap orangtua diminta mengawasi kegiatan anak-anaknya," imbau Komandan Kodim 0617/Majalengka ini. (*)
Pewarta | : Jaja Sumarja |
Editor | : Faizal R Arief |