TIMES JABAR, MAJALENGKA – Sebuah jembatan gantung yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, nyaris terputus akibat diterjang banjir.
Banjir tersebut terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi selama tiga jam pada Minggu 8 Januari 2023 lalu. Sehingga saat ini telah menyisakan kerugian bagi masyarakat setempat.
Jembatan gantung yang menghubungkan antara Desa Campaga dan Talaga Kulon, Kecamatan Talaga, Majalengka itu, dibangun pada tahun 2018 lalu dan saat ini kondisi jembatan yang dibuat dari besi tersebut masih terlihat bentuk fisiknya.
Akan tetapi tali penyangga terlihat terputus, hingga membuat kondisi jembatan menjadi miring. Ditambah lagi di area tengah jembatan, terlihat tumpukan sampah yang menyangkut di sela-sela jembatan.
Salah seorang warga, Nono (61) warga Blok Cilengsar, Desa Campaga menceritakan bahwa saat itu, peristiwanya terjadi sekira pukul 16.00 WIB. Akibat, hujan deras yang mengguyur desanya, membuat Sungai Cilutung meluap hingga ke lantai jembatan.
"Diduga, jembatan tersebut tak kuat menahan air yang cukup deras, hingga salah satu tali penyangga terputus. Karena talinya lepas, jembatan akhirnya miring dan gak bisa dilalui warga," kata Nono, Selasa (10/1/2023).
Lebih jauh Nono mengungkapkan, bahwa dirinya sudah tinggal di Desa Campaga selama 40 tahun. Dan banjir seperti tersebut sudah terjadi sebanyak 4 kali. Namun, baru kali ini, banjir telah mengakibatkan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Campaga-Talaga Kulon terputus.
"Saya sudah 40 tahun di sini, sudah 4 kali kejadian banjir akibat Sungai Cilutung meluap. Namun, banjir kali ini selain memutuskan jembatan, banjir juga menggenang sawah warga, tapi Alhamdulillah sekarang sudah aman," jelasnya.
Dirinya juga menambahkan akibat dari peristiwa itu, bagi warga yang hendak melintas menuju desa sebrang atau sebaliknya, harus memutar sejauh 1 kilometer atau harus kembali ke pusat Kecamatan Talaga.
Selama ini menurut dia, banyak warga yang memang sering melintas untuk berbagai aktivitas. "Banyak warga lewat sini, motor juga banyak lewat sini. Kebanyakan ya mau berdagang, mau ke sawah pokoknya bermanfaat sekali jembatan ini," ujarnya.
Sementara itu, Sub Koordinator Kedaruratan BPBD Majalengka, Rezza Permana menyampaikan, pihaknya telah melakukan assessment terhadap jembatan gantung tersebut. Menurutnya, jembatan itu tak kuat menahan debit air saat meluap.
"Kami imbau bagi warga agar tidak nekat melintas terlebih dahulu, baik lalu lintas barang maupun orang. Warga disarankan memutar ke jalan raya terlebih dahulu apalagi yang membawa kendaraan bermotor," imbaunya agar warga menghindari jembatan gantung tersebut. (*)
Pewarta | : Jaja Sumarja |
Editor | : Deasy Mayasari |