TIMES JABAR, MAJALENGKA – Dari ribuan mahasiswa-mahasiswi baru di Universitas Majalengka (Unma), sebagian di antaranya adalah para karyawan atau pegawai swasta yang mendaftar dan kuliah untuk mengejar predikat/status sarjana.
Motivasi belajar yang tinggi, juga jenjang karir yang didapatkan antara lulusan Sarjana dengan lulusan SLTA cukup berbeda, membuat M. Nasir Iqbal, 22 tahun, kini akan aktif kuliah di UniversitasMajalengka.
Nasir juga senang, karena saat ini situasinya sudah mulai landai dari Covid-19, sehingga ia bisa kuliah secara tatap muka langsung di Universitas Majalengka. Ia mendengar, selama dua tahun lebih, perkuliahan sempat terhenti karena adanya pembatasan aktivitas masyarakat atau PPKM.
"Senang saya akhirnya saya bisa kuliah. Saya ingin sarjana. Beda betul jenjang karir antara lulusan SLTA dengan lulusan Sarjana," ungkap mahasiswa baru Universitas Majalengka ini, Selasa, (13/9/2022).
Iqbal menambahkan, ia mengambil kuliah Fakultas Teknik Industri Universitas Majalengka, karena ia sendiri telah berkecimpung di dunia kerja pabrikan selama kurang lebih tiga tahunan.
Usai lulus dari sekolah lanjutan tingkat atas di wilayah Panyingkiran, ia memutuskan menguji mental untuk mandiri, mencari uang sendiri dengan bekerja.
"Tapi saya sadar, ada perbedaan karir. Makanya sejak tahun lalu, ketika saya sudah mengumpulkan uang untuk kuliah, niatan saya sekarang kuliah bisa dilaksanakan," ungkapnya.
Sebagai mahasiswa baru, Nasir Iqbal kini senang karena banyak teman. Ia tak menyangka akan bertemu para mahasiswa dan mahasiswi asal berbagai kecamatan di Kabupaten Majalengka, juga ada yang berasal dari Cirebon, Kuningan, Indramayu dan Sumedang.
"Di sini saat ini, saya kini punya banyak teman. Itu akan menjadi relasi saya nantinya. Dibandingkan dengan mahasiswa lain, saya punya keunggulan tertentu, saya kuliah dari hasil kerja saya," ujarnya sambil tersenyum.
Iqbal menceritakan bahwa dirinya sempat kerja di pabrik wilayah Sumberjaya, kemudian pernah juga di Pabrik Gula dan kini statusnya karyawan di pabrik yang berada di wilayah Kecamatan Ligung Kabupaten Majalengka.
"Saya sudah ijin kepada atasan saya. Sebagai karyawan saya bisa mengajukan cuti. Alhamdulillah sudah diijinkan. Dan saya serius untuk menekuni perkuliahan. Cita-cita saya jadi manajer," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua pantitia orientasi pengenalan kampus Unma, Kosasih Sumantri mengatakan, saat ini pembelajaran atau perkuliahan di Unma telah seratus persen luring atau tatap muka.
Sehingga saat ini untuk Ospek atau pengenalan kampus nyaris semua bisa dihadiri oleh para mahasiswa baru.
"Hampir semua mahasiswa baru mengikuti masa pengenalan kampus secara tatap muka. Yang tidak hadir mengikutinya secara zoom, mereka sudah ijin. Alhamdulillah, saat ini kita bisa tatap muka melaksanakan perkuliahan," ujarnya.
Sumantri mengatakan jumlah mahasiswa Unma yang baru saat ini lebih dari seribu enam ratus orang. Berasal dari berbagai wilayah Ciayumajakuning dan Sumedang. Saat ini minat untuk melanjutkan perkuliahan diakuinya cukup tinggi.
"Ini penting sebab SDM yang handal salah satu unsurnya yakni terus menggali potensi, caranya dengan terus belajar, terus melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi," ungkapnya.
Rektor Unma, Indra Adi Budiman mengatakan, pihaknya bersyukur karena tahun ajaran baru saat ini, perguruan tinggi bisa melaksanakan perkuliahan secara tatap muka. Via virtual atau daring yang selama ini dilakukan hampir tiga tahun lamanya dirasa cukup menjemukan.
"Perlu disambut baik, karena saat ini kita semua sudah bertatap muka, perkuliahan bisa kembali luring. Dengan tatap muka, maka penyampaian materi bisa lebih tersampaikan secara maksimal," ujar Rektor Universitas Majalengka. (*)
Pewarta | : Herik Diana (MG-406) |
Editor | : Ronny Wicaksono |