TIMES JABAR, BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung (Pemkot Bandung) menandai dimulainya era baru konektivitas dengan meluncurkan proyek Penyelenggaraan Infrastruktur Pasif Telekomunikasi (IPT) di Jalan Merdeka.
Kolaborasi strategis antara Pemkot Bandung, PT. Bandung Infra Investama (BII), dan PT. Jaringan Pintar Bersama (JPB) ini menandakan komitmen bersama untuk mewujudkan visi Bandung sebagai kota yang unggul dan nyaman.
Pembangunan infrastruktur pasif telekomunikasi ini, sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2021 tentang Postelsiar, meliputi pembangunan berbagai sarana penunjang di atas dan bawah tanah untuk menempatkan perangkat telekomunikasi. Contohnya termasuk gorong-gorong (ducting), menara, tiang, lubang kabel (manhole), dan terowongan (tunnel).
Direktur Utama PT. BII, Asep Wawan Darmawan, menguraikan bahwa proyek monumental ini akan berlangsung selama tiga tahun, hingga Mei 2027. Jaringan sepanjang 274 km ini akan membentang di 148 ruas jalan dengan total panjang mencapai 137 km. (22/06024)
“Langkah strategis ini tidak hanya bertujuan untuk merapikan kabel udara di kota, namun juga untuk mempercantik estetika kota dan meningkatkan efisiensi pengelolaan jaringan telekomunikasi,” jelas Asep.
Lebih lanjut, Asep menuturkan bahwa proyek infrastruktur ini akan menjadi fondasi penting dalam mendukung penempatan perangkat telekomunikasi, mengakselerasi transformasi Bandung menuju Smart City, dan meningkatkan efektivitas Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
“PT BII dan JPB berkomitmen untuk bekerja sama erat dengan Pemkot Bandung dalam memastikan kelancaran dan ketepatan waktu penyelesaian proyek ini,” tegas Asep.
Menyambut hal tersebut, Plh. Sekretaris Daerah Kota Bandung, Hikmat Ginanjar, menegaskan bahwa proyek ini merupakan wujud nyata dari visi Bandung sebagai kota yang unggul dan nyaman.
“Komitmen kami tidak hanya terhenti pada perencanaan, namun juga dalam mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang akan menjadi akselerator pencapaian visi ini,” ujar Hikmat.
Hikmat pun menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah bahu membahu dalam mewujudkan proyek ini. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menyukseskan program ini dengan memberikan masukan dan saran yang membangun.
“Mari kita jaga dan bangun Kota Bandung agar menjadi tempat yang lebih baik dan menyenangkan bagi semua,” harap Hikmat Ginanjar.
Sementara itu, Asisten Perekonimian dan Pembangunan Kota Bandung, Eric Mohamad Atthauriq, menyampaikan permohonan maaf atas kemungkinan terjadinya hambatan lalu lintas selama proses pembangunan berlangsung.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin timbul akibat adanya gangguan aktivitas di jalan utama. Kami berkomitmen untuk menyelesaikannya dengan secepat mungkin, tidak lebih dari 3 hari,” tutur Eric.
Pembangunan infrastruktur pasif telekomunikasi ini merupakan langkah awal yang kokoh dalam mewujudkan Bandung sebagai kota yang cerdas, terkoneksi dengan baik, dan estetis. Dengan kolaborasi dan partisipasi aktif dari semua pihak, Bandung akan melangkah maju menuju masa depan yang lebih gemilang. (*)
Pewarta | : Djarot Mediandoko |
Editor | : Faizal R Arief |