TIMES JABAR, BANJAR – Kota Banjar secara geografis merupakan pintu gerbang Jawa Barat yang berdasarkan hasil penelusuran garis batas dan kesepahaman memiliki luas 129.7144 kilometer persegi.

Berdasarkan penarikan garis batas sesuai Permendagri No.59 Tahun 2011 dan Permendagri No.02 Tahun 2009, luas Kota Banjar hasil pemekaran dari induknya, Kabupaten Ciamis sebelumnya seluas 131.1347 kilometer persegi (13.113,47 hektare).

Namun, setelah dilakukan penelusuran lapangan oleh tim penegas garis batas Kota Banjar, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten Cilacap menemukan beberapa penyimpangan sub segmen garis batas sehingga akhirnya berkurang sekitar 142 hektar.

Penandatanganan kesepakatan batas daerah antara Kota Banjar dengan Kabupaten Ciamis telah dilakukan kedua belah pihak di Aula Setda Ciamis pada 20 Desember 2022.

Berbatasan dengan Jawa Tengah, Kota Banjar memiliki jumlah penduduk sebanyak 209.493 jiwa berdasarkan data BPS hasil proyeksi interim menurut jenis kelamin tahun 2021-2023.

Berdasarkan data BPS, 12730 jiwa atau 6,73 persen diantaranya hidup dalam garis kemiskinan pada tahun 2022.

Kota yang akan berulang tahun ke-20 pada 21 Februari mendatang ini memiliki 4 Kecamatan dan 4 Polsek dengan beberapa perguruan tinggi, Rumah Sakit Umum Daerah tipe B dan beberapa rumah sakit swasta serta 3 Toserba.

Jelang peringatan hari jadinya tersebut, Kota Banjar yang ada di bawah kepemimpinan Wali Kota 2 periode Dr Hj Ade Uu Sukaesih dan Wakil Wali Kotanya H Nana Suryana, S.Pd, MH berhasil mendorong perekonomian ditengah pandemi Covid-19 dalam sektor pertanian dan UMKM.

Dalam sektor UMKM, Kota Banjar kini mencatat sebanyak 36 ribu UMKM yang tumbuh pesat pasca pandemi melanda. Kendati begitu, Kota Banjar belum mampu memberikan ikon kuliner khas Kota Banjar yang berbeda dengan daerah lainnya.

Begitu pula dengan ikon Kota Banjar yang hingga dua dasawarsa ini belum kunjung muncul sebagai daerah otonom. Sementara itu, beberapa calon ikon Kota Banjar sempat digembar-gemborkan Pemerintah seperti Manuk Janur, Bebeong sampai Biaya Putih yang sempat menjadi Ikon pelaksanaan Porprov di Kota Banjar tahun 2022 lalu.

Dari sisi kebudayaan daerah, Kota Banjar sudah memiliki 2 sertifikat warisan budaya tak benda yaitu Bungbulang Desa Batulawang dan Reog Dongkol Desa Karyamukti sementara Manuk Janur dari Desa Cibeureum masih dalam proses usulan sebagai hal kekayaan intelektual Kota Banjar seperti pendahulunya, kesenian khas Jurig Sarengseng  yang sudah memiliki sertifikat Haki dan diakui di tingkat Asia.

Dengan semua potensi yang ada di Kota Banjar, saat ini PAD di Kota Banjar diketahui masih rendah dimana Pemerintah memiliki peer besar untuk terus menggali potensi yang dapat meningkatkan PAD demi kesejahteraan masyarakatnya. (*)