TIMES JABAR, MAJALENGKA – Di beberapa daerah, makanan ini dikenal sebagai kue pancong atau bandros. Namun, jajanan tradisional kue gonjing di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, memiliki keunikan yang menjadikannya istimewa.
Gonjing Majalengka memiliki kombinasi tekstur dan cita rasa yang memanjakan selera. Terbuat dari racikan adonan tepung beras yang berpadu dengan gurihnya kelapa. Kue tradisional ini memiliki bentuk pipih dan warna kecoklatan yang mengundang selera.
Proses grilling atau pemanggangan menjadi rahasia kelezatan gonjing, menjadikan bagian luar kue begitu renyah dan gurih, sementara bagian dalamnya mempertahankan kelembutan yang menggoda.
Di setiap gigitannya, Gonjing Majalengka memberikan sentuhan nikmat yang dimunculkan dari adonan tepung beras yang lembut, sembari meresapi aroma harum dan kegurihan kelapa yang melimpah.
Pengalaman ini menjadi lebih istimewa ketika disandingkan dengan secangkir teh hangat, menciptakan harmoni rasa gurih dan manis yang sempurna untuk menemani suasana santai sore.
Keistimewaan kue Gonjing Majalengka semakin terasa ketika dihidangkan dengan saus cocol atau bumbu kacang, yang memberikan dimensi rasa lebih kaya dan menggugah selera.
Saus cocol ini, terbuat dari campuran kacang tanah dan berbagai bumbu pilihan, menyajikan kombinasi manis, gurih dan sedikit pedas. Mencelupkan gonjing ke dalam saus ini tidak hanya menghadirkan pengalaman makan yang lebih lengkap, tetapi juga mengangkat cita rasa tradisional ke tingkat baru.
Bagi yang penasaran dan ingin merasakan kelezatan jajanan legendaris ini, jangan lewatkan kesempatan untuk menjelajahi Kota Majalengka pada sore hari. Carilah salah satu pedagang gonjing yang berada di persimpangan Jalan Makmur dan Jalan Garunggang dan sambutlah kenikmatan kuliner legendaris ini.
Jadi, jika Anda sedang mencari pengalaman kuliner yang unik dan lezat, tak perlu ragu untuk mencicipi kelezatan Gonjing Majalengka. Rasanya yang gurih, teksturnya khas dengan aroma kelapanya yang harum akan mengundang Anda untuk terus menikmati jajanan kue tradisional ini berulang kali. (*)
Pewarta | : Hendri Firmansyah |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |