TIMES JABAR, INDRAMAYU – Aneh bin ajaib, pohon pepaya bercabang tujuh dan tumbuh di atas tumpukan batu bata milik warga di Desa Pranggong blok Karangmalang Indramayu, Jawa Barat.
Menurut sang pemilik pepaya, Muinah (60), dirinya tidak merasa menanam pohon pepaya tersebut, tapi bisa tumbuh dengan sendirinya di halaman depan rumahnya. Sampai mempunyai 7 cabang sekaligus.
"Pohon pepaya tersebut mempunyai tujuh cabang dengan tiap cabang mempunyai buah yang cukup lebat dari 10 sampai 15 buah. Ukuran dari pohon pepaya tersebut berdiameter 50 cm dengan ketinggian pohon 7 meter," ucap Muinah kepada TIMES Indonesia, Kamis (16/2/2023).
Dirinya mengaku pohon pepaya bercabang tujuh tersebut sudah berusia setahun dan sudah pernah ditebang lantaran tumbuh di atas batu bata dan takut roboh kalau diterjang angin kencang.
"Dulu pernah ditebang dan tumbuh lagi dengan batang yang baru, hingga mencapai 7 cabang. Alhamdulilah tiap cabang bisa menghasilkan 10 sampai 15 buah pepaya dalam sekali berbuah," ucapnya.
Muinah, menceritakan banyak sekali warga Pranggong yang meminta daun dari pohon pepaya bercabang tujuh tersebut untuk dijadikan sayuran atau sekedar buat lalapan. Ada juga yang minta buah pepaya untuk langsung di konsumsi.
"Warga di sini selalu datang untuk meminta buah pepaya katanya sih mempunyai rasa yang berbeda dengan rasa buah pepaya pada umumnya," terangnya.
Lebih lanjut Muinah juga mengatakan di sini juga banyak pohon pepaya yang bercabang lebih dari satu, apalagi miliknya yang mencapai 7 cabang, tentu saja membuat penasaran semua orang.
"Banyak juga orang yang mau mengabadikan momen untuk sekedar berfoto di hadapan pepaya yang bercabang 7 tersebut. Apalagi tumbuh bukan di tanah melainkan di batu bata yang tersusun," katanya.
Dika, salah satu warga menuturkan pohon pepaya yang tumbuh di tumpukan batu bata tersebut sangatlah unik. Ditambah lagi pohon tersebut bercabang sampai tujuh.
"Luar biasa saya baru tau ada pohon pepaya bercabang tujuh. dan mempunyai buah yang cukup lebat, di tambah lagi tumbuh di atas batu bata," ujar warga Indramayu ini. (*)
Pewarta | : Selamet Hidayat (MG-417) |
Editor | : Deasy Mayasari |