TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Hujan gerimis tak mengendurkan semangat puluhan petani yang datang dari berbagai kelompok tani di wilayah Kecamatan Kawalu untuk berkumpul di saung meeting Kampung Anaka, Kelurahan Urug Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (5/12/21) siang.
Puluhan petani yang datang ke saung tersebut bermaksud untuk mengikuti sosialisasi penggunaan dan pemanfaatan zeolit sebagai bahan pendamping pupuk yang ramah terhadap lingkungan. Saat ini perkembangan pemanfaatan zeolit sudah banyak digunakan dalam berbagai industri pakan dan pertanian.
Petugas Penyuluh Pertanian (PPL) dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kawalu Yana Taryana bersama Pelaksana Dinas Pertanian Propinsi Jawa Barat Petugas Pengendali Organisme Pengganti Tanaman (PPOT) Wilayah Tasikmalaya Rahmat Fauzi mengungkapkan Zeolit merupakan kelompok mineral yang dalam penamaannya merupakan salah satu jenis bahan galian non logam yang banyak digunakan sebagai pendamping pupuk di lahan pertanian.
"Beberapa tahun yang lalu di Tasikmalaya penggunaan zeolit sempat digunakan oleh beberapa kelompok tani namun tidak sempat berlanjut karena saat itu keberadaan zeolit tidak jelas produsennya serta tidak jelas pula pasarnya," ungkap Yana Taryana kepada TIMES Indonesia seusai sosialisasi.
Pada kesempatan sosialisasi Yana menghimbau kepada para petani untuk mencoba memanfaatkan zeolit sebagai pupuk pendamping, selain ramah lingkungan karena bukan terbuat dari bahan kimia, zeolit secara harga jauh lebih ekonomis.
Puluhan petani antusias mengikuti sosialisasi penggunaan dan pemanfaatan zeolit di saung meeting Kampung Anaka, Kelurahan Urug Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya. Minggu (5/12/21) siang. (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Di tempat yang sama pegiat sosial dan pertanian perkotaan Ita Puspita S.Pd berharap para petani yang mengikuti sosialisasi bisa membuat demotrasi plot (demplot) penggunaan zeolit yang dapat dipakai pada berbagai komoditas pertanian di lahan garapannya masing-masing
"Hari ini saya membagikan 100 karung zeolit secara gratis, silakan para petani mencoba, dan melihat hasilnya karena setiap inovasi dalam intensifikasi pertanian haruslah dapat dirasakan dan dibuktikan secara nyata baru inovasi tersebut dapat diterapkan secara berkelanjutan," harapnya.
Ita menambahkan potensi produksi zeolit di Tasikmalaya sangatlah besar, hasilnpantauan uji coba dibeberapa lahan pertanian sawah tadah hujan yang ada di Kecamatan Cikalong telah berhasil cukup fantastis, pola tanam yang biasa satu kali dalam setahun sekarang bisa ditingkatkan menjadi tiga kali.
Menurutnya Kecamatan Cikalong, Cipatujah dan Karangnunggal merupakan salahsatu sentra produksi zeolit, walaupun belum ada perusahaan yang mengelola secara profesional, ia berharap kepada Pemkot Tasikmalaya dapat mendukung program penggunaan zeolit oleh petani di Tasikmalaya sebagai pupuk pendamping. "Saya berharap ini mendapat dukungan dari Pemkot Tasikmalaya melalui Dinas Pertanian, selain untuk meningkatkan produksi pertanian, potensi tambang yang ada di Tasikmalaya dapat termanfaatkan secara maksimal," ucapnya. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |