TIMES JABAR, SUMEDANG – Pemerintah Kabupaten Sumedang (Pemkab Sumedang) melalui Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) mengapresiasi adanya temuan berbagai macam fosil purbakala di wilayah desa Jembarwangi dan desa Darmawangi Kecamatan Tomo. Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir memastikan akan membangun Museum Kepurbakalaan di Desa Darmawangi.
Hal itu disampaikan Kepala Disparbudpora Sumedang, Bambang Riyanto kepada TIMES Indonesia di Sumedang Jawa Barat (Jabar), Selasa (21/6/2022).
"Baru saja, kami bersama Kepala Desa Jembarwangi, Camat Tomo dan pihak-pihak terkait lainnya telah melakukan audiensi dengan Pak Bupati membahas bagaimana langkah ke depan terkait penanganan fosil purbakala yang telah ditemukan maupun masih dalam tahap pencarian," ujar Bambang.
Menurut Bambang, penemuan sejumlah fosil purbakala di wilayah Tomo Sumedang sangat bernilai sejarah bagi dunia pendidikan atau ilmu pengetahuan. Terlebih, Pak Bupati meminta terkait penemuan fosil tersebut harus direkam hingga dijadikan sebuah buku.
"Dalam buku ini tentu harus ditulis bagaimana awalnya ditemukan. Kemudian bagaimana mengamankannya dan lain sebagainya. Intinya, harus menjadi wawasan baru terkait kepurbakalaan dan menjadi salahsatu wisata edukasi," terangnya.
Selain itu, imbuh Bambang, penemuan sejumlah fosil tersebut harus ada manfaatnya bagi dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan.
"Lebih jauh Pak Bupati mendukung wacana pembangunan Museum Kepurbakalaan di Desa Darmawangi Tomo pada tahun 2023 nanti. Mengingat, Sumedang belum memiliki Museum khusus kepurbakalaan," katanya.
Di kesempatan itu, Kepala Desa Jembarwangi, Pitriani Dewi didampingi Camat Tomo Cicin Sondali mengapresiasi upaya Pemkab Sumedang untuk membangun Museum Kepurbakalaan pasca penemuan benda-benda fosil di Jembarwangi dan Darmawangi.
"Sejauh ini sudah banyak benda purbakala yang telah ditemukan dengan melibatkan tim arkeologi, geologi, paleontologi hingga satgas kepurbakalaan desa Jembarwangi dan Darmawangi. Olehsebab itu, kami menilai perlu ada tempat penyimpanan khusus fosil sebelum Museum Kepurbakalaan dibangun," tutur Pitriani.
Ia melanjutkan, adapun fosil purbakala yang telah ditemukan itu diantaranya, tulang dan gading gajah purba. Taring gigi dan tulang buaya purba. Tulang badak purba, kerapak atau tempurung kura kura purba hingga fosil kayu.
"Para peneliti memperkirakan usia fosil tersebut sekitar 800 sampai 1,2 juta tahun yang lalu. Mereka juga menyimpulkan adanya kehidupan pada zaman dahulu di sekitar sungai Cisaar Lanang yang merupakan anak sungai Cilutung. Bahkan, sungai Cisaar diyakini sebagi salahsatu sungai purba," terangnya.
Dengan demikian, terang Kades Pitriani, atas dorongan Satgas Kepurbakalaan, masyarakat Jembarwangi menginginkan adanya tempat penyimpanan benda-benda purba bersifat sementara yakni, rumah fosil. "Nah setelah Museum Kepurbakalaan usai dibangun nanti, benda-benda tersebut akan dialihkan ke Museum. Untuk rencana pembangunan Museum Kepurbakalaan ini berada di atas lahan tanah kas desa Darmawangi. Insya Allah, mudah-mudah terlaksana sesuai harapan semua pihak dan masyarakat," tukasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pasca Penemuan Sejumlah Fosil, Pemkab Sumedang Wacanakan Bangun Museum Kepurbakalaan
Pewarta | : Alan Dahlan (MG-299) |
Editor | : Faizal R Arief |