TIMES JABAR, INDRAMAYU – Rumah Sakit Umum Daerah Mursid Ibnu Syafiuddin atau RSUD MIS Krangkeng Indramayu ternyata menggunakan jasa relawan sebagai tenaga kesehatan (nakes) untuk menangani pasien Covid-19. Pasalnya, rumah sakit tersebut kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pelayanan.

Ketua Satgas Covid-19 RSUD MIS Krangkeng Indramayu, Yoyon Haryono menjelaskan, para relawan tersebut memang sengaja direkrut, untuk membantu perawatan pasien di RSUD MIS Krangkeng, lantaran kekurangan SDM.

Meskipun begitu, diakuinya, rupanya jumlahnya pun masih kurang. Kekurangan inilah yang akhirnya membuat para relawan tersebut harus bekerja keras.

"Jumlahnya masih kurang untuk nakes ini," jelasnya, Senin (14/6/2021).

Yoyon menjelaskan di RSUD MIS Krangkeng Indramayu sudah ada relawan yang terdiri dari 2 dokter, 8 perawat, 4 security, dan 8 cleaning service yang bertugas di ruang isolasi. Mereka pun terpaksa bekerja selama 12 jam lamanya dengan melakukan shift karena harus terus berjaga 24 jam.

Apalagi, relawan yang bertugas sebagai dokter dan perawat, harus selalu siap karena dituntut selalu memantau kondisi pasien selama perawatan.

"Kami memang sangat butuh tambahan SDM, karena kami belum bisa menggunakan SDM sendiri. Jadi teman-teman relawan semua yang bertugas," jelasnya.

Yoyon menambahkan, adapun lonjakan kasus yang terjadi di Kabupaten Indramayu dalam satu pekan terakhir ini juga menambah tugas berat bagi mereka. Dari total 52 tempat tidur di RSUD MIS Krangkeng, 45 unit diantaranya sudah terisi. "Malah ada yang sampai nginap di rumah sakit tidak pulang-pulang. Karena kan harus stay terus," ungkapnya. (*)