TIMES JABAR, MALANG – Aremania dan Bonek saling memeluk. Kedua suporter yang merupakan rival ini berdoa bersama di Stadion Kanjuruhan Malang, Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Rabu (5/10/2022).
Perwakilan Greennord atau Bonek Tribun Utara, Husain Ghozali turut hadir bersama Asisten Manajer Persebaya Surabaya Alex Tualeka, tiba malam ini di Stadion Kanjuruhan, Malang. Kedatangan ini juga bentuk simpati dan keinginan Greenord untuk bergabung bersama dengan Aremania, pendukung setia Arema FC, dalam doa bersama dan gerakan mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan.
Keduanya juga mendengar kejadian yang sebenarnya terkait tragedi Stadion Kanjuruhan. Perwakilan Greennord dan Persebaya Surabaya ini juga turut melihat kondisi gate 13 Stadion Kanjuruhan, yang menjadi lokasi terparah dalam tragedi ini.
Dalam pertemuan malam ini, Perwakilan Greennord dan Persebaya Surabaya turut menyampaikan duka yang mendalam atas Tragedi Stadion Kanjuruhan. Keduanya juga sempat memeluk keluarga korban Aremania yang hadir dalam doa bersama ini.
Seperti yang diketahui, sebagai bentuk solidaritas, tadi malam, Senin, 3 Oktober 2022, manajemen dan pemain Persebaya bersama ribuan Bonek dan warga Surabaya berkumpul di kompleks Tugu Pahlawan, Kota Surabaya, untuk mendoakan para korban tragedi Stadion Kanjuruhan.
Tragedi Stadion Kanjuruhan terjadi setelah tim sepak bola tuan rumah, Arema FC, dikalahkan tamunya, Persebaya, dengan skor 2-3 dalam laga lanjutan Liga 1 2022 yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.
Aremania yang kecewa turun ke lapangan untuk memberikan motivasi. Namun, persepsi yang berbeda membuat kericuhan antara supporter dan pihak keamanan membuat kericuhan terjadi. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan kericuhan. Akibat kejadian ini, hingga saat ini sebanyak 131 orang termasuk dua polisi tewas dan 33 anak-anak menjadi korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: [BERITA FOTO] Pelukan Bonek dan Aremania, Satu Rasa Dalam Duka
Pewarta | : Tria Adha |
Editor | : Imadudin Muhammad |