https://jabar.times.co.id/
Berita

SMAN 2 Kota Banjar Tegaskan A Bukan Guru di Kasus Kematian Siswanya

Jumat, 11 April 2025 - 16:10
SMAN 2 Kota Banjar Tegaskan A Bukan Guru di Kasus Kematian Siswanya Wakasek Kesiswaan SMAN 2 Banjar, Sugeng Joniarto buka suara terkait kematian siswanya. (Foto: Susi/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, BANJAR – Dilaporkannya A sebagai pembimbing almarhum R, pelajar asal Kecamatan Lakbok Kabupaten Ciamis yang meninggal karena lompat ke Sungai Citanduy menuai reaksi dari SMAN 2 Kota Banjar.

Melalui Wakasek Kesiswaan SMAN 2 Banjar, Sugeng Joniarto, akhirnya buka suara terkait maraknya informasi yang melibatkan nama sekolah dalam kasus kematian R.

"Kami tegaskan bahwa A bukanlah guru atau tenaga pendidik di SMAN 2 Banjar," tegasnya, Jumat (11/4/2025).

Sugeng membenarkan jika A sebelumnya memang pernah diundang untuk menjadi juri dalam ajang Moka Remaja di SMAN 2 Banjar.

"Yang bersangkutan memang memiliki lisensi juri dan sering diundang oleh beberapa sekolah. Kami tidak tahu terkait kelanjutannya bagaimana diluar penjurian tersebut," jelasnya.

Adapun jika terjadi komunikasi lebih lanjut antara R dengan A yang diduga menjadi penyebab R depresi, Sugeng mengaku tidak tahu.

Sebagai Wakasek Kesiswaan, Sugeng menuturkan bahwa pihak sekolah turut berduka dan merasa kehilangan sosok pelajar yang baik seperti R.

"R merupakan siswa yang baik dan berprestasi. Selain memiliki perawakan tinggi juga dikenal tampan sehingga teman-teman kelasnya mencalonkannya sebagai perwakilan Moka tingkat sekolah," tutur Sugeng.

Atas laporan yang dilayangkan keluarga R ke polisi, Sugeng mengaku pihak sekolah siap membantu jika diperlukan.

"Sebelumnya sudah ada LBH yang datang bersama keluarga korban ke sekolah untuk meminta kesaksian teman-teman R yang diharapkan dapat membantu menguak kasus R," ujarnya.

Ada 2 siswa SMAN 2 yang kemudian bakal menjadi saksi atas laporan keluarga R ke polisi atas dugaan kekerasan psikis dan bulying.

"Kedua siswa ini nanti akan didampingi orangtua dan pihak sekolah," ungkapnya.

Atas meninggalnya R, Sugeng menegaskan tidak ada perundungan di sekolah seperti informasi yang banyak beredar di masyarakat.

"R tidak dibuli di sekolah. Justru R di sini merupakan pelajar yang berprestasi dan dikenal baik dengan sesama siswa lainnya," katanya.

Menanggapi pelaporan keluarga R ke Polres Banjar, Kasat Reskrim Iptu Heru Samsul Bahri menyebut pihaknya sudah menindaklanjuti.

"Kami akan agendakan pemeriksaan para saksi," katanya. (*)

Pewarta : Sussie
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.