https://jabar.times.co.id/
Berita

Ki Bagus Rangin, Tokoh Cirebon yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Selasa, 19 Juli 2022 - 12:27
Ki Bagus Rangin, Tokoh Cirebon yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional Tokoh Cirebon, Ki Bagus Rangin. (CRI Chanel)

TIMES JABAR, CIREBON – Sejumlah tokoh dan sejarahwan Cirebon mengusulkan kepada Pemerintah Republik Indonesia, agar menetapkan Ki Bagus Rangin sebagai Pahlawan Nasional. Usulan tersebut bukan tanpa alasan, Ki Bagus Rangin merupakan sosok yang dianggap sebagai tokoh penentang Belanda pada tahun 1802 sampai 1818 Masehi hingga meletusnya perang kedongdong. 

Untuk membuat kajian terkait usulan gelar Pahlawan Nasional kepada Ki Bagus Rangin, para tokoh dan sejarahwan Cirebon berkumpul menggelar seminar nasional yang dilaksanakan di Keraton Kacirebonan, Selasa (19/7/2022). 

Seminar tersebut membahas tentang perjalanan Ki Bagus Rangin selama melawan penjajahan Belanda. Di situ juga dibahas peran Ki Bagus Rangin dalam memimpin pasukan hingga membuat Pemerintah Kolonial Belanda murka. 

Salah satu tokoh yang juga penggiat sejarah dan budaya Cirebon, Prabu Diaz mengungkapkan, seminar ini untuk membuka tabir misteri sosok Ki Bagus Rangin. Pasalnya, hingga saat ini, keberadaan Ki Bagus Rangin jarang diketahui oleh masyarakat Cirebon. 

"Ini menjadi hal yang harus diluruskan oleh semua, Ki Bagus Rangin ini tokoh pejuang Cirebon yang dengan berani menentang kekejaman Belanda. Beliau bersama dengan pasukannya dengan gagah berani, membuat perlawanan dan berberang melawan Belanda sampai membuat penjajah kocar kacir," ungkapnya. 

Dia mengatakan, untuk tingkat nasional, sebenarnya Ki Bagus Rangin sudah diakui sebagai tokoh pejuang untuk melawan penjajah. Hal itu dibuktikan, dengan dibuatnya patung Ki Bagus Rangin yang dipajang di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta. 

"Tinggal bagaimana, pemerintah daerah setempat baik kota ataupun Kabupaten Cirebon, mengusulkan kepada pemerintah pusat agar memberikan gelar pahlawan nasional kepada beliau. Makanya seminar ini kembali digelar untuk mengkaji kembali siapa Ki Bagus Rangin," katanya. 

Diaz berharap seminar kali ini bisa membuat Pemerintah Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon melakukan tindaklanjut secara serius, agar keinginan masyarakat supaya Ki Bagus Rangin menjadi Pahlawan Nasional bisa terwujud. 

"Saya pribadi mendukung penuh apabila Ki Bagus Rangin menjadi pahlawan nasional. Untuk itu kita di sini semua berdeklarasi menyatakan dukungan," ujarnya.

Sementara itu, penulis buku Yusak Kertajaya yang hadir sebagai narasumber seminar tersebut mengaku beruntung diundang dalam seminar. Yusak berencana menulis buku tentang perjuangan Ki Bagus Rangin, dalam kurun waktu enam bulan mendatang. 

"Ini hebat Ki Bagus Rangin ini, beliau merupakan sosok pejuang sebelum adanya Indonesia. Dan ketika kita sekolah dari SD, SMP sampa SMA kita ga bakal dapat pelajaran sejarah tentang Ki Bagus Rangin, tapi tokoh ini ada dan nyata dalam melawan Belanda," tuturnya. 

Menurutnya, buku tentang Ki Bagus Rangin akan dibuat lebih dari 1000 halaman. Pasalnya, perang kedongdong di mana sebagai puncak perlawanan Ki Bagus Rangin dianggap oleh Belanda sebagai kerusuhan sosial. 

"Nah ini yang harus saya luruskan, dalam sejarah Belanda tercatat bahwa perang kedongdong adalah kerusuhan sosial padahal kan bukan. Perang itu merupakan bentuk perlawanan Ki Bagus Rangin dalam mencari keadilan untuk masyarakat Nusantara dan Cirebon pada khususnya," ungkapnya. 

Yusak menambahkan, dengan buku ini, dirinya akan memberikan pencerahan kepada dunia siapa sosok Ki Bagus Rangin. Rencananya, buku tersebut akan di terjemahkan dalam Bahasa Inggris, agar masyarakat dunia membaca dan tahu akan perlawanan masyarakat Cirebon. 

"Saya berharap buku ini akan menjadi acuan bagi masyarakat tentang bagaimana mengetahui sejarah Cirebon. Jadi kalau mau tahu tentang sejarah Cirebon ya baca buku ini, Mudah-mudahan ini akan membuka mata dunia bahwa Ki Bagus Rangin adalah sosok Pahlawan dalam mencari keadilan dan kesejahteraan rakyat," ujarnya. 

Sosok Ki Bagus Rangin

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari beberapa sumber, Ki Bagus Rangin adalah salah satu tokoh utama dalam perlawanan melawan kolonialisme Belanda yang disebut dengan Perang Kedongdong. 

Peran dari Ki Bagus Rangin sangat berpengaruh dalam jalan serta berkembangnya peperangan tersebut, karena Perang Kedongdong terus terjadi hingga dua periode. 

Bagus Rangin yang memiliki nama asli Raden Atasangin adalah tokoh yang berasal dari daerah Demak Blandong, Rajagaluh, Majalengka yang berada di kaki Gunung Ciremai. Ayah beliau bernama Sentayem yang biasa dipanggil buyut Tayom. 

Kakeknya adalah Ki Waridah keturunan dari Ki Sambeng yang merupakan orang yang disepuhkan didaerah Rajagaluh karena secara garis keturunan Bagus Rangin merupakan orang yang taat beribadah dan merupakan penyebar islam di daerah Majalengka.

Kisah perjuangan bagus Rangin nyaris tenggelam dengan masyarakat Indonesia lebih mengenal perang diponegoro. Di Cirebon, ada perang melawan penjajah Belanda yang telah berlangsung sebelum Perang Diponegoro. 

Perang itu dikenal masyarakat setempat dengan nama ‘Perang Kedongdong’. Perang tersebut berlangsung pada 1802 – 1818, dengan tokoh pejuangnya yang bernama Ki Bagus Rangin. Almarhum Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat pernah mengatakan, bahwa Perang itu merupakan pemberontakan besar pertama di Pulau Jawa dalam melawan penjajah Belanda, sebelum Perang Diponegoro.

Perlawanan yang dilancarkan Ki Bagus Rangin sempat membuat pasukan kompeni kewalahan. Apalagi, perjuangan Ki Bagus Rangin mendapat dukungan dari masyarakat luas. Setelah rakyat Karaseidenan Cirebon terbangun kesadarannya sehingga mereka bergerak bersama Bagus Rangin.

Pertempuran yang terjadi antara pasukan Bagus Rangin dan pasukan kolonial Hindia Belanda pertama kalinya berlangsung pada 25 Februari 1806, hal ini sesuai dengan resolusi Pemerintah Kolonial di Hindia Belanda yang menyebutkan ada kerusuhan sosial di daerah Cirebon pada tanggal tersebut. 

Daerah-daerah lain yang membantu Ki Bagus Rangin adalah berasal dari daerah Jatitujuh, Rajagaluh, Bangawan Wetan, Sumber, Bantarjati, Cikao, Kandanghaur, Kuningan, Linggarjati, Luragung, Maja, Sumedang, Karawang dan Subang. (*)

Pewarta : Muslimin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.