https://jabar.times.co.id/
Berita

Makam Murid Sunan Kalijaga, Syekh Ali Murtadha di Pacitan Jadi Jujukan Penghafal Al-Quran

Jumat, 02 September 2022 - 09:08
Makam Murid Sunan Kalijaga, Syekh Ali Murtadha di Pacitan Jadi Jujukan Penghafal Al-Quran Makam Syekh Ali Murtadha murid Sunan Kalijaga. Lokasinya ada di RT 01/ RW 06, Dusun Gawang, Desa Sedayu, Kecamatan Arjosari. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, PACITAN – Selain terkenal dengan keindahan pantainya, di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur juga terdapat makam Syekh Ali Murtadha yang tak lain diyakini sebagai murid Sunan Kalijaga dan kini menjadi jujukan para penghafal Al-Quran. 

Makam ulama ini tepatnya berada di RT 01/ RW 06, Dusun Gawang, Desa Sedayu, Kecamatan Arjosari sekitar 14 kilometer dari Alun-alun Kabupaten Pacitan. 

Keberadaan Syekh Ali Murtadha seolah menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat setempat. Bahkan para tokoh dari kalangan ulama hingga pejabat kerap berziarahi ke makam keramat ini. 

Makam-Syekh-Ali-Murtadha-2.jpgSyekh Ali Murtadha dikenal sebagai pendakwah ajaran Islam semasa Walisongo sekitar tahun 400 Masehi. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

Kepala Dusun Gawang, Mursid (48) yang tak lain adalah juru kunci makam tersebut bercerita, bahwa yang menunjukkan pertama kali keberadaan Syekh Ali Murtadha adalah seorang sayid dari PIP Tremas.

Menurut KH. Fuad Habib Dimyathi, Syekh Ali Murtadha merupakan Murid Sunan Kalijaga yang ditugaskan berdakwah di wilayah Pacitan pada zaman Wali Songo. Sekitar tahun 1.500 masehi silam.

"Yang jelas itu kan dari Abah Thoyib Ba'abud Ponpes Tremas, menyampaikan amanah ke Gus Wawang. Dari dua tokoh itu kemudian direspon oleh Pimpinan PIP Tremas, KH. Fuad Habib Dimyathi. Akhirnya tahun 2020 yang lalu makam kemudian diberi tanda sebelum direnovasi," katanya, Jumat (2/9/2022). 

Mursid tak menyangka, jika makam kuno yang dulu belum banyak diketahui banyak orang kini berubah menjadi sejarah baru yaitu wisata religi. Peletakan batu pertama pembangunan dilakukan bulan Rajab 2021 yang lalu.

"Penisbatan Syekh Ali Murtadha semakin kuat setelah KH Fuad berkomunikasi dengan orang Cirebon, Jawa Barat, namanya Wahyudi Arham. Saat berusia 9 tahun diperintah untuk menjenguk kakek moyangnya yang dimakamkan di Pacitan. Setelah punya mobil baru bisa ziarah ke sini," terangnya. 

Sementara itu, masih ada beberapa petunjuk yang diyakini sebagai penguat keberadaan Syekh Ali Murtadha. Seperti seorang santri dari Abah Toyib Tremas mendapatkan isyarah lewat mimpi. 

"Selang beberapa tahun Abah Thayib wafat, Gus Wawang baru teringat akan wasiat tersebut. Santrinya Abah Thayib dapat isyarah tiga makam, yakni Gunung Lembu, Sarean Gede Semanten Pacitan dan di Sedayu ini, " jelas Mursid kepada TIMES Indonesia di kediamannya. 

"Kalau menurut Gus Hamid Nganjuk, makam ini lebih tua daripada Makam Mbah Rokiban yang berada di Dusun Wates, Desa Gayuhan," pungkasnya. 

Makam-Syekh-Ali-Murtadha-3.jpgSyekh Ali Murtadha juga dikenal ahli Quran, sampai sekarang banyak kalangan penghafal mengkhatamkan di pusara makamnya. (FOTO: Yusuf Arifai/TIMES Indonesia)

Sesuai cerita yang beredar, warga sekitar makam kerap melihat sebuah cahaya keluar dari pusara dan menuju ke arah timur pada malam-malam tertentu. Mereka meyakini itu jelmaan pusaka. 

Di area tersebut juga dimakamkan para murid Syekh Ali Murtadha yang berjumlah 18 dan semuanya hafal Quran 30 juz. Sehingga tak heran jika sampai sekarang banyak peziarah dari berbagai daerah yang datang untuk mengkhatamkan ayat-ayat Allah SWT. 

Itulah cerita Syekh Ali Murtadha, murid Sunan Kalijaga yang makamnya ada di Pacitan dan menjadi jujukan para penghafal Al-Quran. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.