TIMES JABAR, BANJARNEGARA – Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM, Adi Cahyono PS menyampaikan dari 445 koperasi yang terdaftar di Banjarnegara, hanya 171 yang aktif dan hanya 130 yang mampu melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Artinya, ada 274 koperasi yang tinggal nama.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Indagkop UMKM Adi Cahyono PS dalam RAT KPRI Galuh Sejahtera SMA Negeri 1 Sigaluh, Jumat (12/1/2024).
Adi menyebut koperasi yang tinggal nama sebagai koperasi kijing. Tinggal nisannya saja. Dihapus juga tidak bisa karena sudah tercatat.
"Kami berharap koperasi bisa menjadi soko guru perekonomian Indonesia lagi seperti yang dulu ada di pelajaran ekonomi di sekolah," jelas Adi Cahyono.
Dia mengapresiasi KPRI Galuh Sejahtera yang dapat melakukan RAT tepat waktu, termasuk koperasi ke 6 yang paling awal RAT.
"Namun melihat laporan, kami mengingatkan agar koperasi ini menambah usaha konsumsi lainnya karena koperasi ini sudah di atas 50 persen usaha simpan pinjamnya. Kalau tidak, ubah menjadi Koperasi Simpan Pinjam sesuai aturan," tandas Adi.
Mewakili Ketua Dekopinda, Edi Joko Purnomo juga mengapresiasi KPRI Galuh Sejahtera karena pola syariah yang dijalankan. Ia menyebut koperasi ini sehat.
"Koperasi ini sangat sehat, dengan 61 anggota memiliki aset 1,6 M. Anggota sangat percaya kepada pengurus. Ini harus dipertahankan dan ditingkatkan. Kami akan bantu dengan pelatihan kompetensi yang menunjang," kata Edi.
Sementara, Ketua KPRI Galuh Sejahtera Sunaryo berharap dengan capaian yang diraih tahun ini tidak menjadikan para pengurus bangga kemudian lalai.
Namun harus terus melakukan inovasi seperti disampaikan Kepala Dinas Indagkop UMKM Banjanegara yakni dengan menambah jenis usaha.
"Kami akan berusaha untuk meningkatkan kinerja, agar kebermanfaatan koperasi ini semakin baik dari tahun ke tahun," ujar Sunaryo di SMA Negeri 1 Sigaluh Banjarnegara.(*)
Pewarta | : Muchlas Hamidi |
Editor | : Irfan Anshori |