TIMES JABAR, MAJALENGKA – Suasana malam di pedesaan Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, belakangan ini tidak lagi menenangkan. Sejumlah warga resah usai beredar kabar adanya penampakan sosok menyeramkan yang diduga pocong.

Cerita mistis itu menyebar cepat, memicu ketakutan terutama bagi mereka yang kerap beraktivitas di malam hari. Isu ini bermula dari pengalaman seorang petugas medis yang tengah bertugas menolong warga sakit di Desa Babakan Kareo.

Saat melintas di tanjakan menuju desa, ia mengaku dikejutkan oleh penampakan putih yang berdiri diam di pinggir jalan. Malam itu, alih-alih pulang, ia memilih menunggu dijemput temannya karena rasa takut yang mencekam.

Kepala Desa Babakan Kareo, Nanang Suryana, membenarkan bahwa cerita tersebut semakin meluas. Menurutnya, beberapa warga pedagang juga pernah bercerita, biasanya saat berangkat ke pasar dini hari.

"Mereka melihat sosok putih di titik yang sama. Ceritanya berulang, biasanya terjadi antara jam 10 malam sampai jam 3 pagi," ungkapnya, Kamis (2/10/2025)

Fenomena ini semakin meresahkan karena banyak warga yang harus melintasi jalur tersebut pada malam hari. Ada yang percaya penampakan itu nyata, ada pula yang menilai hanya kabar dari mulut ke mulut.

"Sebagian warga merasa takut, tapi ada juga yang menganggap itu hanya sugesti. Namun, cerita yang terus berkembang membuat situasi jadi mencekam," tambah Nanang.

Seorang warga, Ahim, mengaku tidak pernah melihat langsung sosok pocong tersebut. Namun, ia tidak menampik bahwa isu yang merebak sejak dua pekan terakhir telah membuat jalan desa terasa lebih sunyi dan penuh teka-teki.

"Saya sendiri enggak pernah lihat, cuma dengar cerita dari orang lain. Tapi memang ramai dibicarakan,” katanya.

Jalur perbatasan Desa Singawada dan Babakan Kareo kini dikenal sebagai titik rawan penampakan. Sosok putih yang dikabarkan hanya berdiri kaku itu menambah kesan misterius, entah nyata atau sekadar ilusi.

Kisah ini sudah terlanjur menghantui pikiran banyak warga. Hingga kini, misteri teror pocong di Majalengka belum menemukan jawaban pasti. Yang jelas, cerita ini telah menorehkan rasa was-was di kalangan masyarakat dan menjadikan malam di pedesaan Kecamatan Rajagaluh terasa jauh lebih mencekam dari biasanya. (*)