TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Pendidikan Bela Negara (PBN) Universitas Perjuangan (Unper) kembali digelar untuk tahun ke-9 dengan menghadirkan 1.350 mahasiswa peserta. Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara kampus Universitas Perjuangan dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI guna meningkatkan wawasan kebangsaan generasi muda, khususnya mahasiswa.
Usai acara pembukaan yang berlangsung di lapangan dan sekitar Gedung Rektorat Universitas Perjuangan, Kepala Sub Direktorat Lingkungan Pendidikan Kemhan RI, Kolonel Inf Adang Suherlan, S.Sos, menegaskan pentingnya jiwa bela negara bagi mahasiswa dalam menghadapi situasi global yang semakin kompleks.
"Kita prihatin dengan generasi Z yang wawasan kebangsaannya sangat minim. Ditanya tentang ibu kota provinsi saja, ada yang tidak bisa menjawab. Inilah yang perlu kita dorong agar mahasiswa memiliki kesadaran akan pentingnya bela negara," ujar Adang kepada awak media, Selasa (4/2/2025).
Menurutnya, bela negara bukan sekadar militerisme, tetapi lebih kepada membangun karakter disiplin, kecintaan terhadap Tanah Air, serta rasa tanggung jawab terhadap bangsa.
Salah satu cara contoh sederhana menanamkan nilai tersebut adalah melalui latihan baris-berbaris yang menekankan filosofi tentang kesamaan gerak dan kedisiplinan.
"Masalah pertahanan negara bukan hanya tanggung jawab TNI, tetapi tanggung jawab kita semua, termasuk mahasiswa. Tujuan kami datang ke kampus ini adalah untuk bersinergi dalam meningkatkan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa," tambahnya.
Rektor Universitas Perjuangan, Dr. Yadi Heryadi, menegaskan bahwa PBN merupakan kegiatan wajib bagi seluruh mahasiswa baru di Unper Tasikmalaya.
Program ini bertujuan menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kecintaan terhadap NKRI agar mahasiswa tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki jiwa patriotisme yang tinggi.
"Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa harus memiliki kesadaran bela negara. Mereka perlu memahami bahwa berkontribusi terhadap bangsa tidak hanya melalui akademik, tetapi juga melalui sikap dan perilaku yang mencerminkan kecintaan terhadap Indonesia," ungkap Yadi.
Lebih lanjut, Yadi menjelaskan bahwa melalui PBN, mahasiswa akan mendapatkan materi tentang isu-isu strategis yang dihadapi generasi muda saat ini. Selain itu, program ini juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan seperti gotong royong, kedisiplinan, serta tanggung jawab sosial.
Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran bela negara di kalangan generasi muda dinilai semakin menurun. Jika pada masa lalu ada program Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang diterapkan dalam pola pengajaran, saat ini program seperti PBN menjadi instrumen penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan.
PBN tidak hanya memberikan wawasan kebangsaan, tetapi juga membentuk karakter mahasiswa agar lebih disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki semangat kebangsaan yang kuat.
Dengan adanya program ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah berbagai tantangan global.
Sebagai bagian dari implementasi bela negara, kegiatan PBN Universitas Perjuangan ke-9 ini menghadirkan instruktur berpengalaman yang akan memberikan berbagai materi penting, termasuk wawasan Kebangsaan yang akan memahami sejarah, ideologi, serta tantangan yang dihadapi Indonesia.
Perihal disiplin dan kepemimpinan yang akan mengupas tentang menanamkan sikap disiplin dan kepemimpinan dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian perihal ketahanan Nasional yang menjelaskan peran generasi muda dalam menjaga kedaulatan negara, dan materi tentang Ancaman Global dan Teknologi yang diharapkan daoat menyikapi dampak perkembangan teknologi dan ancaman digital terhadap kedaulatan bangsa.
Kementerian Pertahanan RI menegaskan bahwa PBN merupakan bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan negara melalui generasi muda. Dengan tantangan yang semakin kompleks, mahasiswa diharapkan memiliki rasa cinta Tanah Air yang kuat dan mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan teoretis, tetapi juga praktik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan, setelah mengikuti PBN, mahasiswa Universitas Perjuangan dapat menjadi individu yang lebih disiplin, bertanggung jawab, serta memiliki semangat nasionalisme yang tinggi.
Dengan demikian, Pendidikan Bela Negara (PBN) Universitas Perjuangan ke-9 Tahun 2025 menjadi momentum penting dalam membentuk karakter generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki kesadaran kebangsaan yang kuat. Hal ini sejalan dengan visi besar Indonesia dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing di kancah global. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: PBN Unper ke-9 Tahun 2025: Upaya Tanamkan Jiwa Patriotisme Mahasiswa
Pewarta | : Harniwan Obech |
Editor | : Deasy Mayasari |