TIMES JABAR, BANJAR – Wali Kota Banjar, Ir H Sudarsono menjenguk pasien yang sebelumnya viral karena pingsan saat mengikuti musrenbang di Desa Neglasari.
Saat dibawa ke IGD RSUD, Dede (65) terpaksa diangkut menggunakan kolbak milik warga karena Puskesmas Banjar II menolak mengangkutnya dengan dalih sopir ambulansnya tidak ada.
Wali Kota mendatangi bangsal Dahlia tempat dimana Dede dirawat usai diantarkan Kepala Dusun Cilengkong Desa Neglasari ke IGD setelah drama peminjaman ambulans mentok di SOP.
Wali Kota masuk ke ruangan Dahlia didampingi Asda II, Eddy Nurjaman dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Saepudin beserta Kepala Desa Neglasari, Setiaman dan perangkat desa lengkap dengan Tribina Desa.
Kondisi Dede hanya terbaring tak berdaya dan masih belum bisa diajak berkomunikasi. Namun saat Wali Kota datang, tangannya dengan bergetar mampu meraih tangan Wali Kota untuk menyalaminya.
Sekitar 5 menit berada di ruangan untuk berkomunikasi dengan keluarga pasien dan sekaligus memberikan santunan, Wali Kota kemudian keluar dan mengenakan kembali sepatunya.
"Tadi saya cek kondisi pasien memang tensinya belum normal ya sehingga belum bisa diajak berbicara. Tapi dari keterangan tim medis, mungkin sekitar tiga harian lagi tensinya kembali normal. Saya minta keluarganya untuk menjaga asupan makannya agar lekas sembuh," terang Wali Kota.
Saat pertama kali datang ke IGD, Dede diperiksa tensinya mencapai 200 dan saat ini diungkap terjadi penurunan di 180/110 mmHg. "Semoga pak Dede diberikan kesembuhan," imbuh Sudarsono.
Wali Kota menegaskan setelah adanya penyesuaian regulasi terkait SOP peminjaman ambulans, diharapkan kejadian seperti Kamis kemarin tidak lagi terulang.
"Kami sudah buatkan kebijakan bahwa sekarang yang mengatur dan mengeloka ambulans itu sopir. Nomor telepon sopir bisa disosialisasikan kepada warga yang membutuhkan ambulans untuk pertolongan medis bisa langsung menghubungi sopir jadi tidak lagi melalui kepala Puskesmas," paparnya.
Wali Kota berharap dengan cara ini, masyarakat tidak dibenturkan dengan SOP atau prosedur yang berbelit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. "Saya juga berharap warga Desa Neglasari untuk tetap tenang dan menjaga kondusifitas kamtibmas," imbaunya. (*)
Pewarta | : Sussie |
Editor | : Faizal R Arief |