TIMES JABAR, BANDUNG BARAT – Di tengah-tengah kebutuhan akan pengalaman berbelanja yang berkualitas, higienis, dan praktis, Kotabaru Parahyangan dengan bangga mempersembahkan Pasar Parahyangan sebagai inovasi baru yang akan mengubah paradigma belanja masyarakat. 

Manager Area Komersil Kota Baru Parahyangan, Audrey Kurnia, mengatakan bahwa dengan keunggulan yang berani bersaing, pihaknya menawarkan pengalaman berbelanja yang mengagumkan dengan sentuhan tradisional namun memenuhi standar internasional.

"Terletak di pusat Kota Kotabaru Parahyangan, Pasar Parahyangan menawarkan lebih dari sekadar tempat belanja. Lokasi ini adalah tempat di mana pengusaha mikro, petani, dan peternak dapat menemukan wadah untuk menjajakkan produk yang beragam," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Senin (18/11/2024).

Dijelaskan Audrey, bahwa di dalam Pasar Parahyangan selalu tersedia (no backlog), serta menghadirkan produk dari kualitas Grade A, B, C, dan edukasi dari produk yang dijajakan yang siap untuk dijual dalam skala besar.

"Bahkan beberapa pedagang di Pasar Parahyangan pun telah sukses mengekspor produk-produk lokal ke seluruh Indonesia bahkan telah mendunia," ungkapnya menambahkan.

Menurutnya ini adalah kesempatan bagi mereka untuk berbagi pengalaman bersama dengan pengusaha lainnya, memberikan wawasan berharga tentang strategi pemasaran global, distribusi, dan standar kualitas internasional. 

Lebih jauh dirinya menyatakan, bahwa Pasar Parahyangan didukung dengan infrastruktur dan fasilitas yang modern. Ini komitmennya untuk menjadi sarana yang memungkinkan pengusaha mikro untuk berkembang dan memperluas jangkauan pasar.

"Dengan keuntungan secara B2B/B2C dengan mengusung Tren Bisnis Online to Offline (O2O) sehingga dapat menarik calon pembeli potensial dari channel online untuk melakukan pembelian di toko fisik," tuturnya.

Sederhananya lanjut Audrey, O2O tentunya dapat membawa konsumen dari media sosial ataupun iklan digital untuk berbelanja di toko fisik Pasar Parahyangan ataupun sebaliknya.

"Artinya sistem distribusi langsung dari produsen ke konsumen di Pasar Parahyangan akan memotong rantai penjualan hingga hanya 3-4 tahap dari pembuat ke pembeli," ucapnya.

Pedagang pun ujar Audrey masih relevan untuk menetapkan harga 5-10% lebih rendah atau lebih tinggi tergantung pada kualitas produk, sehingga konsumen bisa mendapatkan produk yang berkualitas dengan harga bersaing, bahkan mampu dijual dengan harga murah karena langsung dari produsennya. Pasar Parahyangan akan menjadi pusat bagi kolaborasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Konsep penyajian produk pun diperhatikan detail dengan mengusung penyajian penjualan seperti pameran dan dengan standar kebersihan yang tinggi, setiap pengunjung dapat merasa nyaman dan aman saat berbelanja," cetusnya.

Kemudian sambung Audrey, standarisasi untuk setiap produk yang dijual juga menjadi prioritas, memberikan jaminan kualitas untuk setiap transaksi yang merubah paradigma negatif berbelanja di pasar menjadi positif dan menyenangkan dengan hadirnya Pasar Parahyangan di Kotabaru Parahyangan.

"Pengelola Pasar Parahyangan pun secara detail memperhatikan aspek komprehensif yang ada, seperti untuk bagian advertising dan promotion, estetika tenant, serta peraturan operasional untuk kenyamanan bersama," tuturnya.

Dalam hal ini pihaknya sangat bangga menyediakan platform bagi pengusaha mikro dan pedagang berpengalaman dalam ekspor untuk bersama-sama tumbuh dan berkembang. Ia percaya bahwa kolaborasi seperti ini akan memperkaya ekosistem bisnis lokal dan membantu meningkatkan daya saing produk-produk Indonesia di pasar global. 

"Dengan telah dibukanya Pasar Parahyangan, diharapkan akan ada peluang baru yang terbuka dan menginspirasi bagi pengusaha mikro untuk meningkatkan visibilitas produk mereka, meningkatkan penjualan, dan memperluas jaringan bisnis mereka," tandasnya.(*)