TIMES JABAR, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa dalam satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pemerintah berhasil menciptakan rasa optimisme di tengah masyarakat melalui penguatan fondasi ekonomi dan kebijakan fiskal yang adaptif.
“Capaian satu tahun Prabowo-Gibran ini sudah berhasil menciptakan optimisme,” ujar Purbaya dalam Rapat Kerja bersama Komite IV DPD RI di Jakarta, Senin (3/11/2025).
Purbaya menjelaskan, meskipun sempat terjadi guncangan pada bulan Agustus dan September, perekonomian nasional tetap mampu bangkit dengan cepat. Ia menyebut, stabilitas makroekonomi menjadi kunci dalam menjaga daya tahan ekonomi Indonesia.
“Sempat goncang di bulan Agustus dan September. Tapi karena di awalnya bagus, kita bisa perbaiki dengan cepat,” tuturnya.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua 2025 mencapai 5,12 persen, sementara inflasi berhasil ditekan di angka 2,65 persen per September 2025.
Selain itu, angka pengangguran turun menjadi 4,76 persen per Februari 2025, dan tingkat kemiskinan juga menurun ke 8,47 persen, disertai penurunan gini ratio ke 0,375 persen per Maret 2025.
Dalam rapat tersebut, Purbaya juga menyoroti sektor pangan. Ia menyebut produksi beras nasional berada pada level yang baik, dan cadangan beras di Perum Bulog mencukupi untuk menjaga stabilitas harga pangan.
“Produksi beras kita cukup bagus. Cadangan di Bulog tinggi, jadi harga pangan bisa tetap stabil,” ujarnya.
Sejak menjabat sebagai Menkeu, Purbaya mengaku langsung melakukan langkah strategis dengan menambah likuiditas sistem keuangan. Ia memindahkan Rp200 triliun dana pemerintah dari bank sentral ke perbankan guna memperlancar perputaran uang di sektor riil.
Selain itu, pemerintah juga membuka blokir anggaran senilai Rp168 triliun dan menyediakan Anggaran Belanja Tambahan (ABT) sebesar Rp157 triliun untuk memperkuat sisi permintaan (demand) dan mendorong konsumsi publik.
“Kami terus melakukan deregulasi dan debottlenecking untuk membuat iklim investasi lebih baik,” ungkapnya.
Purbaya menambahkan, sejumlah program prioritas nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Koperasi Desa Merah Putih, serta Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) terus dipercepat penyerapan anggarannya agar dampaknya segera dirasakan masyarakat.
“Kami memberikan stimulus ekonomi agar pertumbuhan semakin cepat, investasi meningkat, dan kesejahteraan rakyat terus membaik,” kata Menkeu Purbaya. (*)
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |