TIMES JABAR, MALANG – Frozen shoulder, atau bahu kaku, adalah kondisi yang menyebabkan pergerakan bahu menjadi terbatas dan menyakitkan.

Frozen shoulder, juga dikenal dengan instilah adhesive capsulitis, adalah kondisi medis yang memengaruhi sendi bahu. Kondisi ini ditandai dengan peradangan, penebalan, dan penyempitan kapsul sendi bahu. Kapsul sendi bahu adalah lapisan jaringan yang melibatkan sendi dan ligamen di sekitarnya.

Biasanya, penderita frozen shoulder mengalami nyeri yang intens di daerah bahu. Nyeri ini dapat terjadi secara bertahap dan meningkat seiring waktu. Kasus nyeri tersebut umumya terjadi pada penderita dengan gejala kesulitan mengangkat tangan ke atas, menyisir rambut, melepas pakaian (terutama yang berbentuk kaos) atau melakukan gerakan sehari-hari lainnya.

Intinya, kekakuan pada sendi bahu adalah ciri khas frozen shoulder. Penderita mungkin merasa bahu terasa kaku dan sulit digerakkan.

Penyebab Frozen Shoulder

1. Peradangan dan Penebalan Kapsul Sendi: Frozen shoulder terjadi ketika kapsul sendi mengalami peradangan dan penebalan. Ini dapat mengakibatkan pembentukan jaringan parut yang membuat kapsul semakin kaku.

2. Faktor Risiko: Beberapa faktor risiko termasuk usia (lebih umum pada orang berusia 40-60 tahun), jenis kelamin (lebih umum pada wanita), riwayat penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, atau hipotiroidisme.

Lalu Bagaimana Penyebab Frozen Shoulder?ekakuan dan nyeri.

1. Lakukan Peregangan dan Pemanasan Rutin

Langkah pertama dalam mencegah frozen shoulder adalah melakukan peregangan dan pemanasan rutin. Peregangan ini melibatkan gerakan bahu yang melibatkan semua arah pergerakan, membantu menjaga fleksibilitas dan rentang gerak sendi.

2. Latihan Penguat Bahu Secara Teratur

Latihan penguat bahu menjadi kunci dalam mencegah frozen shoulder. Ini melibatkan latihan sederhana seperti elevasi bahu, rotasi lengan, dan gerakan melingkar yang dirancang untuk memperkuat otot-otot di sekitar sendi bahu.

3. Pertahankan Postur Tubuh yang Baik

Postur tubuh yang buruk dapat mempengaruhi kesehatan bahu. Pastikan untuk duduk atau berdiri dengan posisi yang baik untuk menghindari tekanan yang berlebihan pada sendi bahu.

4. Hindari Cedera pada Bahu

Cedera pada bahu dapat meningkatkan risiko frozen shoulder. Selalu berhati-hati saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang melibatkan gerakan bahu. Gunakan teknik yang benar dan hindari mengangkat beban yang terlalu berat.

5. Rutin Melakukan Fisioterapi Pencegahan

Fisioterapi pencegahan dapat menjadi langkah proaktif untuk mencegah bahu kaku. Konsultasikan dengan fisioterapis untuk merancang program latihan pencegahan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh Anda.

7. Jaga Berat Badan yang Sehat

Kelebihan berat badan dapat menambah tekanan pada sendi bahu. Menjaga berat badan yang sehat melalui pola makan seimbang dan olahraga dapat membantu mencegah frozen shoulder.

8. Istirahat yang Cukup

Istirahat yang cukup penting untuk pemulihan dan pencegahan. Pastikan Anda memberi waktu istirahat yang cukup bagi bahu Anda setelah melakukan aktivitas fisik yang intens.

9. Konsultasikan dengan Dokter jika Mengalami Gejala Awal

Jika Anda mulai mengalami gejala seperti nyeri atau kekakuan pada bahu, segera konsultasikan dengan dokter atau fisioterapis. Penanganan dini dapat membantu mencegah perkembangan kondisi menjadi lebih serius.

10. Pijat dan Terapi Relaksasi

Pijat dan terapi relaksasi dapat membantu mengurangi ketegangan otot di sekitar bahu dan meningkatkan sirkulasi darah. Ini dapat menjadi tambahan yang baik untuk program pencegahan frozen shoulder.

Beberapa tips sederhana tadi, bisa meminimalisir dan mencegah terjadinya frozen shouder. Olah raga ringan dan peregangan bahu secara teratur bisa mengurangi risiko frozen shoulder. Silakan dicoba... (*)