TIMES JABAR, JAKARTA – Polda Metro Jaya memastikan bahwa terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara tidak memiliki keterkaitan dengan kelompok tertentu maupun sentimen terhadap agama tertentu.
"Kita ingin meluruskan kepada masyarakat, memang terjadi di tempat ibadah, tetapi yang bersangkutan ini bukan anti agama tertentu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto di Jakarta, Senin (10/11/2025).
Budi menjelaskan, hingga kini motif pelaku masih dalam pendalaman. Berdasarkan penyelidikan awal, pelaku diduga mengalami tekanan akibat kurangnya perhatian dari keluarga dan lingkungan sekitar.
"Diduga ada kurang perhatian keluarga dan itu sudah akumulasi. Artinya, dari rumah, keluarga, dan lingkungan sekitar. Ini yang membuat jadi akumulasi yang harusnya kita berempati," ujarnya.
Sementara itu, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri turut mendalami kemungkinan adanya kaitan pelaku dengan jaringan teror.
"Densus 88 menganalisa, apakah ini ada kaitan dengan pelaku-pelaku aksi teror lainnya, termasuk bagaimana motif. Itu adalah kewenangan dari Densus 88," ujar Budi Hermanto dalam keterangan terpisah, Sabtu (8/11/2025).
Polda Metro Jaya bersama Densus 88 juga menelusuri aktivitas media sosial terduga pelaku. Analisis dilakukan untuk mengetahui apakah pelaku pernah terlibat dalam grup daring yang memiliki afiliasi dengan jaringan ekstrem tertentu.
"Penyelidikan atas aktivitas media sosial terduga pelaku juga tengah dilakukan. Hal itu untuk menelusuri kemungkinan pelaku pernah bergabung dalam grup atau komunitas daring yang memiliki afiliasi dengan kelompok teror," jelasnya.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Polisi Tegaskan Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta Bukan Anti Agama Tertentu
| Pewarta | : Antara |
| Editor | : Imadudin Muhammad |