https://jabar.times.co.id/
Forum Mahasiswa

Suara Kemanusiaan Global Sumud Flotilla

Selasa, 14 Oktober 2025 - 17:46
Suara Kemanusiaan Global Sumud Flotilla Aurel Keiza Azzahra, Mahasiswa Universitas Pamulang.

TIMES JABAR, TANGERANG – Pelayaran Global Sumud Flotilla bukan sekadar perjalanan laut biasa, melainkan ekspresi nyata dari keteguhan kemanusiaan di tengah situasi konflik dan blokade yang berkepanjangan di Jalur Gaza. 

Di tengah ketidakpastian dan kekerasan, flotilla ini hadir bukan untuk berperang, melainkan membawa harapan serta menuntut penghormatan terhadap hak asasi yang terhimpit oleh blokade yang sudah berlangsung lebih dari satu dekade.

Inisiatif Global Sumud Flotilla, diluncurkan pada pertengahan 2025, merupakan aksi internasional yang menggerakkan lebih dari 40 kapal dari lebih 44 negara dengan sekitar 500 partisipan, sebuah kolaborasi sipil terbesar dalam sejarah yang menantang pengepungan Israel terhadap Gaza. Nama "Sumud" sendiri membawa makna 'keteguhan' atau 'ketahanan', menggambarkan semangat gigih melawan ketidakadilan yang dialami masyarakat Palestina.

Flotilla ini merupakan jawaban kolektif dari masyarakat sipil dunia atas blokade yang menyebabkan krisis kemanusiaan serius di Gaza. Dari sudut pandang kemanusiaan, blokade telah menyumbat akses kebutuhan dasar seperti obat-obatan, makanan, dan listrik sehingga memperparah kondisi warga sipil. 

Global Sumud Flotilla mencoba membuka akses tersebut dengan cara damai, menegaskan bahwa solusi politik dan kemanusiaan harus menjadi prioritas utama tanpa mengorbankan nyawa sipil.

Menurut Saif Abukeshek, salah satu aktivis dari Sumud Flotilla, meski menghadapi intervensi militer Israel, semangat para peserta tetap tinggi dengan tekad menerobos blokade demi solidaritas kemanusiaan. 

Pengamanan ketat Israel yang menembaki dan menyergap kapal di perairan internasional menunjukkan eskalasi ketegangan, namun flotilla menegaskan bahwa ini adalah aksi damai yang ingin mengangkat isu genosida dan pelanggaran HAM yang selama ini tersembunyi.

Misi Global Sumud Flotilla mengalami tantangan besar sejak awal. Pasukan laut Israel secara agresif mencegat kapal-kapal yang hendak mendekati Jalur Gaza. Pada 1 Oktober 2025, sekitar 13 kapal dicegat dan awaknya ditahan, termasuk aktivis terkenal yang dikenal luas dalam berbagai kampanye kemanusiaan. 

Namun, sebagian besar armada, sekitar 30 kapal, tetap berlayar mendekati pesisir Gaza dengan tekad kuat meski berada di bawah ancaman sergapan militer Israel. Juru bicara Global Sumud Flotilla, Saif Abukeshek, menegaskan bahwa misi tersebut tetap berlangsung tanpa gentar dan merupakan bentuk nyata perlawanan terhadap pengepungan yang dianggap sebagai pelanggaran kemanusiaan.

Lebih dari sekadar aksi simbolik, keberadaan Global Sumud Flotilla membuka dialog baru tentang hak asasi manusia dan kedaulatan hukum internasional. Dalam konteks ini, gerakan tersebut menantang dominasi politik dan militer yang membatasi akses kemanusiaan dengan cara yang sering tidak disorot media. 

Ini sebuah pengingat bahwa bantuan kemanusiaan harus bebas hambatan, apalagi saat situasi darurat yang mencabut hak hidup dasar jutaan orang. Gerakan ini juga mempertajam kesadaran global tentang dinamika politik yang selama ini membuat warga Gaza terisolasi dari dunia luar. 

Secara praktis, Global Sumud Flotilla memperlihatkan bagaimana solidaritas lintas bangsa dan kesadaran kolektif bisa menjadi instrumen penting dalam menghadapi ketidakadilan struktural.

Global Sumud Flotilla juga menjadi simbol kuat persatuan lintas bangsa dan latar belakang dalam perjuangan melawan ketidakadilan. Berbagai kalangan mulai dari dokter, seniman, jurnalis, hingga aktivis HAM berkumpul melampaui kebangsaan dan agama. 

Hal ini menandakan bahwa masalah Palestina bukan hanya persoalan regional tetapi isu hak asasi dunia yang memerlukan perhatian serius dari komunitas internasional.

Berangkat dari pengalaman upaya serupa sebelumnya, flotilla ini menunjukkan bahwa perubahan nyata dapat dimulai dari langkah-langkah solidaritas dan tindakan kolektif, bahkan di tengah kebuntuan politik global. 

“Kami bukan bagian dari kelompok politik, kami berdiri untuk keadilan dan martabat kemanusiaan,” ucap Maria Elena Delia, juru bicara Global Sumud Flotilla, saat menepis tuduhan Israel tentang pendanaan Hamas yang disebutnya sebagai propaganda tanpa bukti yang kredibel.

Fenomena Global Sumud Flotilla membuka ruang refleksi penting bagi para praktisi komunikasi dan mahasiswa untuk menggali potensi media dan diplomasi publik dalam mengangkat isu kemanusiaan. 

Pertama, strategi komunikasi yang transparan dan berbasis fakta dapat menjadi alat efektif meng-counter disinformasi dari berbagai pihak yang berkepentingan. 

Kedua, pendekatan etis dalam penyampaian pesan solidaritas harus dijaga agar nilai kemanusiaan tetap utama tanpa terjebak dalam narasi politisasi ekstrem.

Lebih jauh, riset lanjutan mengenai dampak media terhadap opini publik internasional terkait konflik Gaza dan peran aksi sosial global dapat menjadi bekal penting dalam pengembangan strategi komunikasi yang inklusif dan humanis. 

Mahasiswa diharapkan dapat mengeksplorasi hubungan antara komunikasi massa, advokasi hak asasi, dan diplomasi lintas budaya demi mewujudkan dialog global yang konstruktif.

Global Sumud Flotilla bukan sekadar pelayaran melintasi laut, namun pelayaran lintas harapan dan kemanusiaan yang mengingatkan dunia akan tanggung jawab moral mendasar. Keteguhan mereka mengajak kita semua untuk tidak acuh terhadap penderitaan sesama dan terus memperjuangkan keadilan melalui jalur damai dan solidaritas internasional. 

Mari melihat aksi ini bukan hanya sebagai kritik terhadap kebijakan tertentu, tapi sebagai panggilan nyata agar hak asasi manusia menjadi fondasi utama perdamaian dunia.

***

*) Oleh : Aurel Keiza Azzahra, Mahasiswa Universitas Pamulang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia  untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.