TIMES JABAR, BANDUNG – Madu bagi sebagian orang dianggap sama tapi berbeda dengan Rani Nurani, owner Madu Murni Akooh yang telah berpengalaman dalam dunia madu. Ia mengatakan, Madu murni Akooh ini berasal dari kabupaten Bengkalis, kepulauan Riau, dan Jambi.
"Madu murni Akooh ini diklaim bersanad karena jelas turunannya yakni berasal dari lebah Apis Melipera nektar Accasia Crasicarfa yang dipanen di hutan Kabupaten Bengkalis Riau & Jambi. Madu juga dipanen oleh team madu Akooh, dikemas sendiri. Jadi, jelas sebagai tangan pertama agar tidak terkena ikhtiar 'nakal' para penyuplai madu di sana," ulas Rani, (20/08/23).
Rani mencoba memberikan madu asli tanpa campuran karenanya pada proses panen madu, ia mendelegasikan orang khusus untuk mensupervisi madu-madu yang dibelinya. Ibu muda ini menjelaskan mengapa harus "mensupervisi" pemanenan madu agar hasil yang diinginkan sesuai dan itu merupakan SOP usaha yang harus dijalaninya. Ia mengaku puas karena selama ini proses pensupervisian berjalan baik dan lancar.
Dari nektar hingga madunya bisa terjamin asli tanpa campuran, berbeda bila pembelian tidak disupervisi, ia "khawatir" bisa membuka peluang ketidakjujuran dan ini harus dihindari.
Rani pun memaparkan bahwa madu murni Akooh ini bisa diminum langsung melalui sendok makan, atau dicampur dengan air hingga larut dan bisa langsung diminum. Anak-anak hingga orang dewasa bisa mengonsumsi madu murni ini tanpa takut tidak asli.
Dengan menjaga kualitas madu murni plus gratis ongkos kirim, membuat madu murni Akooh banyak disukai dan dibeli.
Rani yang akrab disapa Akooh pun mempersiapkan percepatan penyaluran Madu Murni Akooh ke konsumen dengan persiapan gudang-gudang di tempat terdekat konsumen agar memudahkan pembeliannya. Tak heran, pembelian tanpa ongkir pun bisa dijalankan. Ia berharap masyarakat bisa memilah dan memilih madu yang baik bagi keluarga dengan rutin mengonsumsi madu murni ini. (*)
Pewarta | : Djarot Mediandoko |
Editor | : Deasy Mayasari |