TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya mengukir sejarah baru dengan menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung dan Fakultas Pertanian Universitas Galuh (Unigal) Ciamis. 

Acara penandatanganan yang berlangsung pada Jumat, 21 Juni 2024, ini menandai komitmen ketiga institusi dalam memperkuat Tridharma Perguruan Tinggi melalui berbagai kegiatan kolaboratif.

Dr. Hj. Rina Nuryati, M.P, Dekan Faperta Unsil, menyatakan bahwa kerjasama ini merupakan langkah penting untuk memupuk silaturahmi antara tiga universitas tersebut.

"Ya ini kerjasama yang mencakup berbagai bentuk kegiatan seperti visiting lecture, pertukaran mahasiswa, penjaminan mutu dan pengembangan pembelajaran, penelitian bersama, serta berbagai kegiatan lain yang mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi," ungkap Rina dalam keterangan pers yang diterima TIMES Indonesia pada Senin (24/6/2024).

Dr. Hj. Rina Nuryati menambahkan bahwa sebagian besar tenaga pendidik di Faperta Unsil adalah alumni Unpad, sehingga kerjasama ini juga merupakan bentuk penghargaan terhadap almamater. Rina dan timnya sangat antusias untuk menjalin kerja sama yang produktif dengan Unpad dan Unigal.

Hal senada diutarakan oleh Dr. Medi Rachmadi, M.P, Dekan Faperta Unpad, dan Dr. Muhammad Nurdin Yusuf, M.P, Dekan Faperta Unigal. Medi menegaskan bahwa Unpad sangat mendukung setiap kegiatan kolaboratif yang dilakukan oleh Faperta Unsil dan Faperta Unigal.

"Kita berharap kerjasama ini harus terus dikomunikasikan agar semakin terjalin erat, terutama dalam mendukung program MBKM dan kolaborasi riset," ujar Medi.

Setelah penandatanganan PKS, para pimpinan fakultas diajak untuk meninjau lahan kampus baru di Mugarsari. Mereka juga melihat langsung kebun budidaya kelor seluas 1,5 hektar yang sedang dikembangkan oleh Unsil. 

Dr. Hj. Rina Nuryati berharap bahwa kerjasama ini akan saling mengisi satu sama lain untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi.

"Kami berharap implementasi dari kerjasama ini dapat dilaksanakan dengan baik sesuai poin-poin yang disepakati, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh semua pihak," tambah Rina.

Ketiga pimpinan Faperta berkomitmen bahwa kerjasama ini tidak hanya sebatas seremonial, tetapi akan diimplementasikan hingga tahap Implementation Arrangement (IA). Langkah ini bertujuan untuk mewujudkan program MBKM secara konkret.

"Kami ingin membangun kampus yang produktif melalui inovasi dan kolaborasi. Ke depan, diharapkan mahasiswa dan dosen dapat memiliki proyek akhir yang menghasilkan usaha serta joint riset," tutup Rina. (*)