TIMES JABAR, INDRAMAYU – Musibah banjir tidak menyurutkan niat ratusan siswa SDN 1 Cangkring Indramayu untuk melaksanakan ujian semester sekolah. Merek tetap semangat mesti harus berjuang di tengah genangan banjir rob.
Banjir Rob yang melanda wilayah Desa Cangkring, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tidak hanya merendam jalan dan rumah saja. Namun, sejumlah fasilitas umum juga tergenang banjir rob, termasuk gedung sekolah.
Menurut Sri, salah satu guru SDN 1 Cangkring, karena kondisi tersebut, sebanyak 207 murid di sana terpaksa harus tetap mengikuti ujian sekolah dengan kondisi ruang kelas kebanjiran. Mereka dituntut harus tetap berkonsentrasi mengerjakan soal ujian dengan kondisi kaki yang terendam air banjir.
Disampaikan Sri, kondisi banjir yang melanda sekolahnya sangat menganggu aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM).
Para guru pun, harus beraktivitas menggunakan sepatu bot. Beberapa di antaranya harus melepas alas kaki imbas banjir tersebut. Banjir rob ini menjadi bencana rutin yang kerap melanda SDN 1 Cangkring.
Pihaknya pun berharap ada upaya dari pemerintah untuk mengatasi persoalan itu demi kenyamanan para murid dalam belajar.
"Sudah sering banjir seperti ini, malah dalam setahun bisa sampai 5 kali banjir rob bisa sampai seminggu baru surut," ujar dia, Rabu (21/12/2022).
Lebih lanjut Sri menambahkan, genangan air yang mencapai 30-50 centimeter itu menutupi halaman sekolah dan ruang kelas termasuk ruang guru.
"Anak-anak yang tengah menjalani ujian semester dalam keadaan banjir seperti ini terpaksa harus basah-basahan. Karena namanya juga anak-anak, kadang baju juga sampe pada basah," ujarnya.
Selain menggangu kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar, banjir juga memungkinkan merusak sarana dan prasarana sekolah, seperti meja, kursi, lemari, hingga peralatan elektronik.
"Meja dan kursi yang terbuat dari kayu menjadi rusak, serta ada lemari yang terbuat dari besi juga keropos, tembok juga pada rapuh karena sering terkena air. Apalagi air di sini kan asin," tutur dia.
Sementara, Sindi Aulia, salah satu siswa kelas V SDN 1 Cangkring, mengaku tidak nyaman dengan kondisi banjir yang saat ini menggenangi sekolah mereka.
"Saya belajar tidak nyaman, karena sekolah kebanjiran. Saya hanya bisa berharap, banjir tersebut segera surut, agar kegiatan belajar mengajar dapat kembali normal seperti sebelumnya," harapnya. (*)
Pewarta | : Selamet Hidayat (MG-417) |
Editor | : Deasy Mayasari |