TIMES JABAR, MAKKAH – Seiring dengan pemberangkatan jemaah haji Indonesia dari Madinah menuju Makkah, persiapan dan tindakan pencegahan telah diambil untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan seluruh jemaah.
Pada hari pertama pemberangkatan, Senin (20/5/2023), delapan kloter dengan total 3.400 jemaah akan meninggalkan Madinah untuk melanjutkan perjalanan mereka.
Sebelum berangkat, jemaah akan mengambil miqat umrah wajib di Masjid Dzilhulaifah atau Bir Ali. Aziz Hegemor, Kepala Sektor Bir Ali, Daerah Kerja Madinah, menjelaskan bahwa sektor telah melakukan persiapan pendorongan untuk pemberangkatan tersebut.
Ada lima titik lokasi penempatan petugas yang akan melayani jemaah saat miqat di Bir Ali, termasuk pintu depan, bagian tengah dan belakang, di samping, dan di dalam masjid. Di Masjid Bir Ali, jemaah hanya akan melakukan salat sunah umrah dan berniat untuk umrah wajib.
Aziz menekankan pentingnya bagi ketua kloter, ketua rombongan, dan ketua regu untuk memastikan bahwa jemaah sudah siap dengan pakaian ihram sejak dari hotel di Madinah. Jemaah haji laki-laki diminta untuk tidak menggunakan pakaian berjahit sejak dari hotel.
Ketika tiba di Bir Ali, petugas akan mengarahkan jemaah untuk turun dan masuk masjid untuk melaksanakan salat. Jemaah lansia dan jemaah yang sakit tidak akan turun dari bus, melainkan melakukan salat sunah dan berniat umrah di dalam bus.
Tindakan ini diambil bertujuan untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan jemaah haji lansia dan yang sakit dalam perjalanan menuju puncak ibadah haji. Hal ini bukan untuk melarang atau membatasi, melainkan untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan mereka di tengah perjalanan suci mereka menuju Allah SWT. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: 3.400 Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Makkah
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Imadudin Muhammad |