https://jabar.times.co.id/
Berita

Mars Burger: Bertahan dari Pandemi, Tumbuh Lewat Cita Rasa Otentik dan Semangat UMKM

Minggu, 03 Agustus 2025 - 14:52
Mars Burger: Bertahan dari Pandemi, Tumbuh Lewat Cita Rasa Otentik dan Semangat UMKM Dua bocah cilik pembeli Mars Burger sedang asik menikmati burgeran buatan Asep, Supervisor Mars Burger (posisi berdiri celemek biru) yang ada di Sumarecon Bandung. (Foto: Djarot/ TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, BANDUNG – Di tengah dinamika industri kuliner yang terus berkembang, Mars Burger hadir sebagai salah satu contoh UMKM yang mampu bertahan bahkan berkembang melalui krisis. Didirikan pada 2018, gerai burger rumahan ini tidak hanya menyajikan menu dengan cita rasa khas, tetapi juga mencerminkan ketekunan, inovasi, dan komitmen terhadap kualitas.

Mars Burger lahir dari tangan dingin kakak adik yang memiliki latar belakang berbeda. Sang kakak aktif sebagai Master of Ceremony (MC) di berbagai acara pernikahan, sementara sang adik, Asep, turun langsung menangani operasional harian penjualan Mars Burger.

“Waktu itu, kakak sibuk di akhir pekan, jadi saya bantu penuh mengelola gerai,” ujar Asep, Supervisor Mars Burger, Minggu (3/8/2025).

Pada masa awal berdiri, Mars Burger mampu meraih omset hingga Rp10 juta per bulan hanya dengan dua pegawai. Namun badai pandemi COVID-19 yang datang pada 2020 memukul sektor kuliner, termasuk Mars Burger.

“Orderan sempat turun sekitar 40 persen. Tapi kami tidak tutup, tetap buka meski terbatas,” kenang Asep.

Meski menghadapi tekanan dari sisi permintaan dan distribusi bahan baku, mereka tetap menjalankan usaha dengan penuh optimisme. “Bismillah, dijalani saja. Alhamdulillah, bisa terus bertahan,” ujarnya.

Kunci keunikan Mars Burger terletak pada komitmennya terhadap produk homemade. Dari patty, roti, hingga saus—semuanya dibuat sendiri berdasarkan resep keluarga. “Kami tidak pakai saus botolan biasa. Saus kami racik sendiri dengan beberapa varian rasa, supaya beda dari burger pada umumnya,” kata Asep.

Patty-nya pun dibuat dengan resep orisinal yang menghasilkan rasa juicy meski dibakar lebih matang. Daging sapi yang digunakan berasal dari kualitas terbaik, dengan aroma dan tekstur yang dijaga ketat.

Meski harga bahan baku—terutama daging sapi—mengalami fluktuasi tajam dan sempat menyentuh Rp160 ribu per kilogram, Mars Burger tetap berkomitmen mempertahankan kualitas.

“Kami percaya, pelanggan bisa merasakan bedanya. Kualitas harus tetap nomor satu,” tegas Asep.

Saat ini, Mars Burger telah memiliki tiga cabang di kawasan Bandung: Cipamokolan, Sulaksana, dan satu cabang pusat yang menjadi titik operasional utama. Mereka juga aktif mengikuti berbagai kegiatan bazar UMKM, memperluas jangkauan pemasaran secara offline maupun online.

“Sekarang tim kami terdiri dari enam orang, termasuk tim bazar. Di akhir pekan saja, penjualan bisa mencapai 200 porsi hanya dari satu cabang,” ungkap Asep.

Total penjualan mingguan dari satu gerai diperkirakan mencapai 350 porsi, dan secara keseluruhan Mars Burger kini mampu membukukan pendapatan bulanan di atas Rp10 juta.

Dalam hal branding, Mars Burger telah melalui proses penyempurnaan nama. Awalnya bernama “Marshal Burger,” namun untuk memperkuat identitas, kini mereka mantap menggunakan nama “Mars Burger” atau “Marsburg” secara daring. Akun media sosial mereka aktif di Instagram dan TikTok, sebagai upaya menjangkau pasar yang lebih luas, terutama kalangan muda.

Meski dua cabang terbaru masih dalam tahap pengembangan, respons konsumen terhadap ekspansi ini cukup menjanjikan. Harapan terbesar Asep saat ini adalah kestabilan harga bahan baku, khususnya daging sapi.

“Kalau harga daging bisa stabil, kami lebih mudah menjaga kualitas dan mengembangkan usaha,” ujarnya.

Mars Burger bukan sekadar gerai burger biasa. Ia adalah simbol ketangguhan UMKM lokal yang membuktikan bahwa cita rasa autentik, inovasi produk, dan kejujuran dalam pelayanan adalah fondasi yang tak lekang oleh waktu—bahkan di tengah krisis sekalipun.

Dirinya menjelaskan bahwa apabila ada tenaga operator penjualan yang berhalangan hadir, dirinya menggantikan operator tersebut berjualan.

“Sejak hadir di Gerai Sales Sumarecon ini, penjualan kami cenderung naik dari waktu ke waktu. Pengunjung ke sini semakin banyak dan penjualan pun meningkat. Saya bersyukur bisa mendapat peluang berjualan yang difasilitasi oleh Disdagin kota Bandung ini,” ungkap Asep.

“Adapun, gerai sales kedua yang mengalami peningkatan penjualan ada di daerah Cipamokolan. Sekarang ini Mars Burger sudah banyak diminati pelanggan di sana. Semoga, ke depannya di 3 cabang penjualan akan semakin naik baik dari sisi sales atau brandingnya,” pungkas Asep. (*)

Pewarta : Djarot Mediandoko
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.