TIMES JABAR, JAKARTA – Dalam bahasa Arab, puasa (الصوم) artinya mengekang atau menahan diri. Sedangkan secara istilah, puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkanya dari awal terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan niat menjalankan perintah Allah SWT disertai syarat dan rukun tertentu. Atau dengan kata lain, puasa dimaksudkan untuk menahan diri dari lapar, dahaga, dan syahwat kemaluan, serta segala benda yang memasuki rongga perut dalam tubuh.

Selain pengertian puasa Ramadan di atas, ada beberapa hal penting yang harus kita ketahui seperti syarat wajib, rukun, sunnah, makruh, dan hal yang membatalkan puasa, serta manfaat yang diperoleh.

Allah SWT dalam Alquran surah Al-baqarah ayat 183 menjelaskan mengenai kewajiban berpuasa Ramadan, yang berbunyi:

 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Al-Baqarah:183).

Berikut Syarat Wajib, Rukun, Sunnah, Makruh dan Hal yang Membatalkan Puasa, Serta Manfaat Puasa Ramadan:

1. Syarat Wajib Puasa Ramadan
•    Mempunyai keyakinan Islam atau beragama Islam.
•    Telah melalui masa baligh atau telah mencapai umur dewasa.
•    Berakal.
•    Sehat jasmani dan rohani.
•    Bukan seorang musafir atau sedang melakukan perjalanan jauh.
•    Suci dari haid dan nifas.
•    Mampu atau kuat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan.

2. Rukun Puasa Ramadhan
Niat
Niat dan doa di bulan Ramadan merupakan tahapan penting dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Niat dilakukan sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan.
Niat doa puasa Ramadhan diucapkan sebelum fajar tiba. Beberapa hadis menjelaskan bahwa niat bisa diucapkan malam harinya sebelum sahur atau setelah salat tarawih.

Berikut Niat Puasa Ramadan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghadin an'adai fardi syahri ramadhani hadzihisanati lillahita'ala.
" Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."

Menahan diri
Menahan diri dari kegiatan makan, minum, bersetubuh, maupun hal-hal lain yang membatalkan puasa.

3. Sunah Puasa Ramadan
•    Makan Sahur.
•    Segera berbuka saat waktu buka puasa.
•    Membaca doa buka puasa.
•    Berbuka dengan yang manis-manis.
•    Memberi makan pada orang yang berbuka (Ta’jil).
•    Memperbanyak ibadah, Membaca Alquran, i’tikaf, dan masih banyak lagi.

4. Hal yang Makruh Ketika berpuasa Ramadan
•    Berbekam.
•    Mengulum sesuatu di dalam mulut.
•    Merasakan makanan dengan lidah, contohnya saat memasak dan mencicipnya.
•    Memakai wangi-wangian.
•    Bersiwak atau menggosok gigi saat terkena terik matahari.
•    Berkumur di luar kumur wudhu.

5. Hal-hal yang Membatalkan Puasa
•    Memasukkan sesuatu kedalam anggota tubuh dengan sengaja
•    Muntah dengan disengaja
•    Melakukan jimak.
•    Mengeluarkan Mani dengan sengaja.
•    Haid dan nifas
•    Gila dan Murtad

6. Hal-hal yang di perbolehkan untuk Tidak Berpuasa atau Membatalkan Puasa
•    Dalam perjalanan jauh.
•    Orang tua berusia lanjut.
•    Dalam keadaan sakit berat.
•    Wanita menyusui dan hamil.

7. Manfaat Puasa Ramadhan
•    Meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
•    Melatih kesabaran.
•    Menyehatkan badan.
•    Menimbulkan rasa syukur.
•    Membersihkan diri dan menghapus dosa.
•    Membiasakan diri tidak boros dan hidup hemat.

Demikian pengertian puasa Ramadan beserta syarat wajib, rukun, sunah, dan manfaat berpuasa yang dikutip dari berbagai sumber, salah satunya dari kitab-kitab pesantren (Safinatun najah, Fathul Qarib, Fathul Muin dan Hadist Bulughul Maram). (*)