TIMES JABAR, MALANG – Nama Fajar Ramadhan, atlet paracatur asal Kota Malang, menjadi sorotan dalam ajang Anugerah TIMES Indonesia (ATI) 2024. Pada acara yang berlangsung di Hotel Ijen Suites Resort and Convention, Jumat (22/11/2024), Fajar dianugerahi gelar Positive News Maker Kota Malang berkat dedikasi dan prestasinya sebagai atlet tuna netra yang telah mengharumkan nama daerah di kancah nasional.
Fajar (28) memulai perjalanan sebagai atlet catur sejak usia dini. Kecintaannya terhadap catur tumbuh saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Di tahun 2013, ia memulai debut kompetitifnya dengan mengikuti kejuaraan tingkat daerah dan berhasil mewakili Jawa Timur di tingkat nasional. Meski hanya meraih juara harapan 1 saat itu, ia tidak menyerah. Pada 2014, tekadnya berbuah manis dengan gelar juara 1 di tingkat nasional.
Namun, perjalanan Fajar tak selalu mulus. Ia memutuskan untuk berhenti bertanding selama hampir sembilan tahun karena kesibukan sebagai guru di sebuah sekolah luar biasa (SLB) di Kota Malang. “Saya ingin fokus mengajar, tapi kecintaan saya pada catur tidak pernah padam,” ujar Fajar.
Baru pada akhir 2023, Fajar kembali ke papan catur dengan semangat baru. Tak disangka, ia berhasil lolos ke Pekan Paralimpiade Nasional (Papernas) XVII di Solo pada 2024 dan membawa pulang medali perunggu. Hingga saat ini, Fajar telah mengoleksi sekitar 10 medali dari berbagai kejuaraan, baik di tingkat provinsi maupun nasional.
“Saya lima kali juara tingkat provinsi dan pernah meraih juara 1 nasional. Di Papernas kali ini, Alhamdulillah, bisa dapat perunggu,” ungkapnya dengan rasa syukur.
Meski prestasinya gemilang, Fajar mengungkapkan bahwa perjalanan sebagai atlet disabilitas tidaklah mudah. Minimnya fasilitas dan pembinaan rutin menjadi salah satu kendala utama yang dihadapinya.
“Selama ini tidak pernah ada pembinaan rutin dari pemerintah. Kalau ada medali atau mau bertanding baru ada perhatian. Semua latihan dan persiapan kami biaya sendiri,” tutur Fajar dengan nada harap.
Ia juga mengingatkan bahwa Kota Malang memiliki banyak atlet berbakat, termasuk master nasional catur, yang membutuhkan dukungan untuk berkembang lebih jauh.
Ketua Panitia ATI 2024, Deasy Mayasari, memuji semangat dan dedikasi Fajar sebagai inspirasi bagi banyak orang. “Fajar adalah bukti bahwa keterbatasan bukan halangan untuk mencapai prestasi. Dengan kegigihan dan semangatnya, ia menunjukkan bahwa siapapun bisa menjadi pemenang,” ujar Deasy.
Penghargaan Positive News Maker Kota Malang yang diberikan kepada Fajar menjadi pengingat bahwa semangat juang dan dedikasi dapat menginspirasi perubahan. “Catur bagi saya bukan hanya permainan, tetapi cara untuk membuktikan bahwa saya mampu. Keterbatasan fisik tidak akan pernah membatasi mimpi saya,” pungkas Fajar.
Melalui ajang ATI 2024, sosok seperti Fajar Ramadhan diharapkan terus menjadi inspirasi, mengingatkan bahwa setiap individu memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat. Anugerah TIMES Indonesia tahun ini mengusung tema Legacy Indonesia, menjadi wadah untuk mengapresiasi mereka yang terus mendorong perubahan dan kemajuan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Fajar Ramadhan: Atlet Paracatur Kota Malang Menginspirasi di ATI 2024
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |