TIMES JABAR, MAJALENGKA – Calon Bupati Majalengka nomor urut dua, Karna Sobahi, menyampaikan komitmennya untuk memprioritaskan anggaran kepada masyarakat melalui berbagai program inovatif.
Dalam wawancara eksklusif, Karna Sobahi memaparkan visi dan program unggulannya yang akan membawa perubahan nyata bagi warga Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Selama masa kampanye, Karna Sobahi intens mengunjungi semua desa-desa yang ada dengan agenda enam hingga tujuh desa setiap hari.
"Saya datang disambut rebana dan shalawatan, kemudian menyampaikan program, diakhiri doa bersama," ungkapnya usai kampanye akbar paslon bupati dan wakil bupati Majalengka nomor urut dua, Karna Sobahi dan Koko Suyoko di Lapangan GGM, Majalengka, Jumat (22/11/2024).
Karna mengaku optimistis dengan dukungan masyarakat. Ia mengukur antusiasme dari kehadiran warga, mencatat kebutuhan mereka, dan memastikan program yang disampaikan menjawab persoalan di lapangan.
Kesehatan akan menjadi salah satu fokus utama Karna-Koko. Ia menjamin akses kesehatan yang mudah, murah, dan gratis bagi warga Kabupaten Majalengka.
“Yang mudah itu mendekatkan pusat kesehatan ke masyarakat, bahkan puskesmas harus berkunjung ke rumah-rumah. Gratis untuk yang tidak mampu, itu wajib,” tegasnya.
Selain kesehatan, Karna Sobahi juga memahami kendala permodalan yang sering dihadapi rakyat kecil. Ia menawarkan solusi melalui program dana bergulir di setiap desa.
"Setiap desa akan mendapatkan Rp10 juta untuk dikelola secara bergilir dalam kelompok usaha," ungkap Karna Sobahi.
Ia juga berencana memberdayakan lulusan SLTA yang tidak melanjutkan pendidikan melalui pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) sesuai minat mereka.
Bahkan, ia berkomitmen membantu warga yang ingin mandiri dengan menyediakan modal usaha, seperti untuk beternak, bertani, atau membuka bengkel.
“Bagi anak-anak yang tidak sekolah, kami akan sediakan program "Bakatku Raharja" dengan beasiswa khusus bagi warga tidak mampu,” tambah Karna Sobahi.
Petani juga menjadi perhatian utama Karna-Koko. Ia berjanji memberikan akses mudah terhadap pupuk, bibit unggul, alat pertanian, dan pelatihan.
Sementara itu, guru ngaji, imam masjid, hingga perangkat desa seperti RT, RW, dan Linmas akan mendapatkan insentif sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi mereka.
Kurangi Studi Banding, ASN Ngantor di Desa
Untuk memastikan anggaran lebih banyak dirasakan rakyat, Karna Sobahi akan mengurangi kegiatan kunjungan luar daerah, seminar, dan studi banding ASN.
“ASN sudah punya gaji dan tunjangan. Tidak perlu ditambah lagi. Anggaran itu akan diarahkan ke rakyat,” ujarnya.
Ia juga berencana lebih sering berkantor di kecamatan atau desa-desa untuk lebih dekat dengan masyarakat.
"Bukan saya yang menunggu kepala desa datang, tapi saya yang mendatangi mereka," kata Karna Sobahi.
Dengan pendekatan ini, Karna Sobahi ingin memastikan pembangunan lebih berpihak kepada masyarakat. "Kita akan lebih sedikit di Pendopo, lebih banyak turun ke bawah," ucapnya.
Program-program tersebut, diharapkan menjadi solusi konkret bagi kebutuhan masyarakat Majalengka, sekaligus wujud komitmen Karna Sobahi untuk menjadikan pemerintahan yang benar-benar berpihak pada rakyat Majalengka. (*)
Pewarta | : Jaja Sumarja |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |