https://jabar.times.co.id/
Berita

Farand Hafthah Penyandang Down Syndrome yang Menginspirasi di Gerai Smoothies Dadaha Tasikmalaya

Senin, 22 September 2025 - 21:43
Farand Hafthah Penyandang Down Syndrome yang Menginspirasi di Gerai Smoothies Dadaha Tasikmalaya Rasyda, mahasiswa semester 5 STAI Al Hidayah Kawalu Tasikmalaya saat berswafoto dengan Farand di Wisata Kuliner Kawasan Dadaha, Senin (22/9/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Langit Kota Tasikmalaya sore itu nampak cerah, dihiasi awan putih yang perlahan mengantarkan senja menuju malam. Suasana hangat begitu terasa di kawasan Komplek Olahraga Dadaha, pusat aktivitas masyarakat Tasikmalaya yang tak hanya ramai oleh olahraga, tetapi juga deretan kuliner yang menggoda. 

Puluhan kedai kuliner berjajar rapi, menawarkan berbagai menu andalan. Namun, ada satu pemandangan berbeda di sebuah kedai sederhana bernama Gerai Smoothies Dadaha.

Di antara riuh pelanggan, tampak seorang pramusaji muda dengan senyum tulus dan sarung tangan plastik yang senantiasa melayani dengan ramah. Sesekali tangannya melambai ceria menyapa pengunjung. Ia adalah Farand Hafthah (17), penyandang Down syndrome (DS) yang justru menjadikan keterbatasannya sebagai kekuatan untuk mandiri.

STAI-Al-Hidayah-b.jpgFarand Hafthah Penyandang Down Syndrome saat diwawancara TIMES Indonesia di Wisata Kuliner Kawasan Dadaha, Senin (22/9/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Down syndrome, yang disandang Farand merupakan kelainan genetik akibat adanya kromosom tambahan pada kromosom ke-21. Kondisi ini memengaruhi tumbuh kembang seseorang, termasuk kemampuan belajar, berbicara, hingga kesehatan fisik.

Banyak penyandang DS mengalami tantangan serius seperti cacat jantung bawaan, gangguan pendengaran, dan apnea tidur obstruktif.

Umumnya, penyandang disabilitas DS kesulitan untuk benar-benar hidup mandiri. Namun kisah Farand Hafthah menjadi pengecualian yang penuh inspirasi.

Lahir pada 5 November 2007, Farand kini mampu menunjukkan kemandirian yang jarang ditemui pada anak-anak DS seusianya. Setiap sore, ia melangkah dengan penuh semangat menuju Gerai Smoothies Dadaha untuk bekerja sebagai pramusaji.

Keberadaannya tidak hanya diterima, tetapi juga disambut hangat oleh rekan-rekan kerjanya. Sikap ramah, murah senyum, serta sapaan sederhana dari Farand menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelanggan. Kadang, ketika kedai sedang sepi, Farand bahkan menghibur pengunjung dengan berjoget riang.

Namun, rutinitasnya tidak berhenti di situ. Begitu adzan Magrib berkumandang, ia dengan sigap menuju mushola yang berjarak belasan meter dari kedai untuk melaksanakan ibadah salat.

Kepada TIMES Indonesia, Farand mengungkapkan rasa bahagianya bisa bekerja layaknya rekan-rekan "normal" lainnya. Walau berbicara dengan terbata-bata, ia penuh percaya diri menceritakan rencana sederhana dari hasil jerih payahnya.

“Saya mau beli HP Oppo biru dan pasang Wifi di rumah kalau nanti dapat gaji,” ujar Farand sambil tersenyum lebar.

Bagi banyak orang, keinginan itu mungkin hal biasa. Namun bagi Farand, ini adalah wujud nyata dari perjuangan dan kemandiriannya sebagai penyandang DS.

Salah satu pelanggan, Rasyda, mahasiswa semester 5 STAI Al Hidayah Kawalu Tasikmalaya, mengaku terkesan saat dilayani langsung oleh Farand.

STAI-Al-Hidayah-c.jpgRatusan kedai kuliner berderet di Wisata Kuliner Kawasan Dadaha, Senin (22/9/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

“Saya sangat senang sekali, di kedai ini bisa berjumpa dengan dia (Farand). Bahkan saya juga sempat selfie sama dia. Pokoknya mengasikkan lah,” ungkapnya pada Senin (22/9/2025) petang.

Rasyda menilai kehadiran Farand menjadi pengalaman unik di Tasikmalaya. Ia berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih, membuka ruang kerja yang layak bagi para penyandang disabilitas.

Kisah Farand Hafthah bukan sekadar cerita tentang seorang remaja yang bekerja di kedai smoothies. Lebih dari itu, menurut Rasyda Farand merupakan simbol inklusi sosial dan bukti nyata bahwa penyandang disabilitas, termasuk Down syndrome, mampu berkarya jika diberikan kesempatan.

Di tengah upaya Kota Tasikmalaya mengembangkan sektor kuliner dan pariwisata, kisah Farand menghadirkan sentuhan kemanusiaan yang menyentuh hati. Kehadirannya di Gerai Smoothies Dadaha tidak hanya menginspirasi pelanggan, tetapi juga memberi pesan kuat tentang arti kesempatan dan penerimaan.(*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.