TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Peringatan Hari Jadi ke-24 Kota Tasikmalaya berlangsung khidmat dan penuh makna di halaman Bale Kota Tasikmalaya, Jumat (17/10/2025).
Upacara ini dihadiri oleh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), para pejabat pemerintahan, tokoh masyarakat, pelajar, serta ribuan warga yang antusias mengikuti rangkaian kegiatan.
Yang istimewa, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Akhmad Wiyagus bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam peringatan bersejarah tersebut.
Dalam amanatnya, mantan Kapolda Jawa Barat itu menyampaikan sejumlah pesan penting dan strategis bagi Pemerintah Kota Tasikmalaya agar terus menjaga arah pembangunan yang berintegritas, transparan, dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Jajaran Forkopimda saat mengikuti Upacara HUT ke-24 Kota Tasikmalaya, halaman Bale Kota Tasikmalaya, Jumat (17/10/2025). (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Dalam sambutannya, Wiyagus menekankan pentingnya akuntabilitas dan transparansi pengelolaan anggaran, terutama dana yang bersumber dari pemerintah pusat seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) serta sumber-sumber pendanaan lainnya.
“Pemerintah Kota Tasikmalaya harus mampu menjaga akuntabilitas dan transparansi anggaran. Setiap rupiah anggaran yang berasal dari rakyat, harus kembali dirasakan manfaatnya oleh rakyat,” ujar Akhmad Wiyagus.
Menurutnya, pengelolaan keuangan yang baik adalah fondasi utama dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif. Pemerintah daerah dituntut tidak hanya sekadar menyerap anggaran, tetapi memastikan hasilnya benar-benar memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Lebih jauh, Wiyagus menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam mempercepat pelayanan publik dan meningkatkan efisiensi birokrasi di era digital.
Momentum HUT ke-24 Kota Tasikmalaya, kata dia, harus menjadi titik tolak untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dan memperluas partisipasi masyarakat dalam perencanaan serta evaluasi pembangunan.
“Karena tanpa partisipasi masyarakat, pembangunan rentan gagal dan kehilangan legitimasi. Partisipasi publik adalah kunci agar setiap kebijakan memiliki ruh dari kebutuhan warga,” jelasnya.
Wiyagus juga mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, dunia usaha, akademisi, hingga komunitas masyarakat, untuk saling bergandengan tangan menciptakan inovasi dan solusi bersama dalam membangun Tasikmalaya yang lebih maju dan berdaya saing.
Wiyagus juga menegaskan bahwa pada usia ke-24 tahun, Kota Tasikmalaya bukan lagi kota kecil di wilayah selatan Jawa Barat, melainkan telah menjelma menjadi salah satu simpul penting pembangunan regional.
“Kota Tasikmalaya kini memiliki posisi strategis. Ia menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan di Priangan Timur. Kota ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun tata kelola pemerintahan yang modern dan berintegritas,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa peringatan hari jadi bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan panggilan untuk memperbarui semangat membangun daerah dengan cara yang kolaboratif, adaptif, dan responsif terhadap perubahan zaman.
“Mari kita jadikan momentum ini bukan hanya perayaan, namun panggilan untuk membangun dengan semangat kolaboratif, adaptif, dan responsif terhadap perubahan zaman. Dirgahayu Kota Tasikmalaya, jayalah Kota Tasikmalaya sebagai kota berdaya saing, berkarakter, dan menjadi kebanggaan Jawa Barat serta Indonesia,” pungkasnya.
Peringatan Hari Jadi Kota Tasikmalaya tahun ini mengusung semangat “Tasikmalaya Tumbuh Bersama, Maju untuk Semua”. Tema tersebut mencerminkan tekad pemerintah dan masyarakat untuk terus berbenah serta menghadirkan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.
Kegiatan upacara di Balekota juga diwarnai dengan penyerahan penghargaan kepada sejumlah tokoh dan lembaga yang berkontribusi dalam pembangunan daerah, serta penampilan seni budaya khas Tasikmalaya yang menampilkan kekayaan tradisi lokal. (*)
Pewarta | : Harniwan Obech |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |