https://jabar.times.co.id/
Berita

Soal Idul Fitri, Din Syamsuddin Jelaskan Mengapa Muhammadiyah dan NU Sering Berbeda

Rabu, 19 April 2023 - 17:14
Soal Idul Fitri, Din Syamsuddin Jelaskan Mengapa Muhammadiyah dan NU Sering Berbeda Mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin. (FOTO: Dok Muhammadiyah)

TIMES JABAR, JAKARTA – Mantan Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan, perbedaan Idul Fitri 1 Syawal sering terjadi, walaupun hal itu tidak selalu terjadi setiap tahun. 

"Hal ini disebabkan perbedaan hadits yang dipakai. Antara sempurnakan bilangan bulan dan perhitungkan atau perkirakan posisi hilal," kata Din Syamsuddin dalam keterangan resminya yang diterima TIMES Indonesia, Rabu (19/4/2023).

Kata Din Syamsuddin, sebenarnya sama-sama menggunakan rukyat. Perbedaannya adalah, yang satu menggunakan rukyat bil 'aini atau melihat dengan mata inderawi, dan yang satu rukyat bil 'aqli atau melihat dengan mata pikiran. 

"Keduanya sulit dipertemukan seperti meyakini sesuatu dengan melihatnya dan meyakini sesuatu dengan mengetahuinya," jelasnya.

Umat Islam, lanjut Din Syamsuddin, perlu menyikapi perbedaan dengan sikap dewasa dalam beragama. Dan pemerintah perlu berada di tengah dengan mengayomi semua pihak, dan tidak mengambil posisi tunggal.

Lalu bagaimana cara menyikapi perbedaan itu? Beberapa penjelasan Din Syamsuddin soal hal tersebut:

Pertama, Idul Fitri adalah ibadah berdasarkan keyakinan sesuai dalil naqli dan 'aqli. Maka kepada Kaum Muslimimin untuk menunaikan Shalat Idul Fitri sesuai keyakinannya masing-masing tanpa merusak silaturahim dan ukhuwah Islamiyah.

Kedua, sesuai amanat Konstitusi Pemerintah harus mengayomi rakyat warga negara dengan memberi kebebasan menjalankan ibadat sesuai keyakinannya masing-masing.

Ketiga, karena posisi bulan pada Jumat 20 April 2023 masih di bawah imkan al-ru'yah maka tidak perlu diadakan rapat Istbat yang hanya menghabiskan anggaran negara.

Keempat, adalah kepemimpinan hikmah berdasarkan Pancasila atau kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan untuk mengumumkan bahwa pada tahun ini ada dua keyakinan tentang Idul Fitri: 21 April 2023, dan 22 April 2023. 

"Silakan umat memilihnya sesuai keyakinan dan tetap merayakan ldul Fitri dalam semangat ukhuwah Islamiyah," jelasnya.

Dan kelima, kata Din Syamsuddin, pemerintah menghormati dan mengayomi keduanya dengan mengizinkan fasilitas umum digunakan untuk shalat Idul Fitri pada kedua hari tersebut.

Sekedar informasi, hari raya Idul Fitri tahun 2023 ini akan dilaksanakan berbeda oleh sebagian umat Islam Indonesia. Muhammadiyah, kata Din Syamsuddin, sudah mengumumkan Lebaran jatuh pada 21 April 2023. Sedangkan untuk NU masih menunggu keputusan sidang isbat dari pemerintah. (*)

Pewarta : Moh Ramli
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.