TIMES JABAR, BANJAR – Aksi perusakan Gedung DPRD Kota Banjar melibatkan tujuh pelajar SMP dan puluhan pemuda kini sudah diamankan polisi.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar, Dedi Suardi mengungkap ketujuh pelajar tersebut satu di antaranya perempuan. Tercatat dari SMPN 1 Kota Banjar sebanyak 1 orang, SMPN 2 sebanyak 2 orang, dan SMPN 5 sebanyak 4 orang.

"Kita masih menunggu data dari polisi terkait keterlibatannya seperti apa mengingat mereka masih di bawah umur sehingga masih labil saat diajak," terang Dedi Suardi kepada sejumlah awak media di sela kegiatannya menghadiri apel bersama Forkopimda dalam rangka patroli keamanan skala besar di Polres Banjar, Sabtu (30/8/2025).

Dedi mengakui bahwa aksi pengrusakan gedung DPRD merupakan perbuatan yang sudah tidak bisa di tolelir lagi mengingat gedung tersebut merupakan aset negara.

Atas insiden ini, Dedi menegaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan para kepala sekolah dan orang tua pelajar.

"Kami akan lakukan evaluasi kembali khususnya dalam pembelajaran karakter yang harus diterapkan di sekolah," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Sementara DPRD Kota Banjar Sutopo saat dimintai keterangan mengaku kecewa dengan adanya aksi perusakan gedung DPRD.

"Situasi di beberapa wilayah memang sedang memanas tapi kami harap masyarakat dapat menahan diri dan tetap menjaga kamtibmas," jelasnya.

Sutopo menyebut pihak sekretariat DPRD Kota Banjar akan melaporkan insiden tersebut ke Polres Banjar setelah melakukan assesment atas sejumlah kerusakan yang menimpa rumah wakil rakyat tersebut.

Kapolres Banjar AKBP Tyas Puji Rahadi mengaku telah menurunkan 400 personel kepolisian untuk pengamanan di situasi yang memanas ini.

"Kami menempatkan personel di setiap objek vital guna mengantisipasi terjadinya aksi lanjutan," ungkapnya.

Selanjutnya, patroli keamanan berskala besar yang digelar bersama forkopimda diharapkan dapat meminimalisir gangguan kamtibmas di Kota Banjar. (*)