TIMES JABAR, JAKARTA – Di tengah kepadatan dan hiruk-pikuk aktivitas kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, terdapat secercah harapan yang tumbuh dari sebuah gang kecil. Rumah Belajar Gang Satoe, komunitas pendidikan informal yang terletak di Jalan Gergaji, Kelurahan Jatinegara, menjadi ruang tumbuh bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
Komunitas ini menjadi tuan rumah kegiatan workshop bertajuk “Cahaya dari Gang Kecil”, yang digagas oleh mahasiswa semester enam Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Bekasi.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa LSPR berupaya menumbuhkan soft skill, kreativitas, serta kepercayaan diri anak-anak melalui metode pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.
Ruang Aman di Tengah Lingkungan Rentan
Pendiri Rumah Belajar Gang Satoe, Mahmud Sidik, menjelaskan bahwa komunitas ini lahir dari keprihatinannya terhadap kondisi lingkungan sekitar yang rawan konflik remaja, seperti tawuran pelajar.
“Rumah Belajar Gang Satoe saya dirikan karena prihatin dengan kondisi lingkungan yang rawan aksi negatif. Saya ingin anak-anak punya ruang belajar dan beraktivitas positif agar tidak mudah terjerumus. Kehadiran mahasiswa LSPR sungguh melegakan, karena mereka menunjukkan kepedulian dan menciptakan peluang belajar bagi adik-adiknya,” ujar Mahmud.
Integrasi Program Akademik dan Pemberdayaan Komunitas
Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Community Development, yang terintegrasi dengan mata kuliah lain seperti Public Relations Program & Evaluation, Public Relations Communication Technique, dan Creative Production & Publicity.
Program ini juga mendukung kebijakan Kampus Membangun Desa serta implementasi Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin keempat mengenai pendidikan berkualitas.
Dosen pengampu Community Development, Rizka Septiana, M.Si., menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan para mahasiswa.
“Hari ini saya bangga, bukan hanya kepada anak-anak Rumah Belajar Gang Satoe, tapi juga kepada mahasiswa LSPR yang telah turun langsung dan membawa perubahan nyata. Lewat aksi sederhana penuh kepedulian, mereka membuktikan bahwa cahaya bisa lahir dari gang kecil,” kata Rizka.
Karya Tie Dye dan Pohon Harapan
Ketua pelaksana Satoe Spark, Silvia Praestice, menuturkan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membantu anak-anak mengenali potensi diri dan menjadi agen perubahan di lingkungannya.
“Melalui workshop ini, kami berharap anak-anak sadar pentingnya soft skill untuk masa depan mereka. Kami ingin mereka jadi pribadi yang berguna dan berdampak positif bagi sekitar,” ujarnya.
Salah satu kegiatan yang paling menarik adalah pembuatan kaos tie dye, yang kemudian ditampilkan dalam sesi Fun Show.
Anak-anak mempresentasikan hasil karya mereka secara berkelompok, melatih keterampilan berbicara di depan umum dan kerja sama tim.
Selain itu, terdapat Pohon Harapan, sebuah replika pohon tempat anak-anak menuliskan impian mereka. Kegiatan ini menjadi simbol semangat bermimpi dan bertumbuh yang ingin ditanamkan oleh panitia.
Edukasi Soft Skill yang Interaktif
Sesi penyampaian materi oleh dosen Ilmu Komunikasi LSPR, Grace Heidy Jane Amanda Wattimena, M.Si., menjadi salah satu puncak kegiatan. Dalam sesi ini, anak-anak belajar mengenai pentingnya komunikasi, kerja sama tim, dan pemahaman dasar kewirausahaan melalui metode interaktif dan menyenangkan.
Grace mengajak anak-anak untuk aktif dalam diskusi, latihan, dan simulasi sebagai upaya meningkatkan rasa percaya diri mereka.
Pendidikan yang Dimulai dari Ruang Sederhana
Melalui kegiatan ini, LSPR ingin menegaskan bahwa pendidikan karakter dan pengembangan keterampilan tidak harus dimulai dari ruang mewah. Ruang kecil seperti Rumah Belajar Gang Satoe bisa menjadi tempat tumbuhnya generasi masa depan yang kreatif, percaya diri, dan mampu menghadapi tantangan.
Tentang LSPR dan Rumah Belajar Gang Satoe
London School of Public Relations (LSPR) adalah institusi pendidikan tinggi di Indonesia yang fokus pada bidang komunikasi dan hubungan masyarakat. Dengan pendekatan praktik dan kurikulum relevan, LSPR menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia profesional.
Rumah Belajar Gang Satoe adalah komunitas pendidikan informal yang menyediakan akses pendidikan serta pengembangan keterampilan hidup bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera di Jakarta Timur.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Cahaya dari Gang Kecil, LSPR Dorong Soft Skill dan Kreativitas Anak-anak Rumah Belajar Gang Satoe
Pewarta | : Wandi Ruswannur |
Editor | : Faizal R Arief |