TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Kemasan Paket Wisata Piknik dengan Badut Tasik menjadi Pemenang pada Grand Final Kompetisi Parawisata Kota Tasikmalaya yang berlangsung di Rumah Makan Imah Mang Asep, Jalan KHZ Mustofa, Cihideung, Kota Tasikmalaya, Minggu (12/12/21) malam.

Grand final Kompetisi Pariwisata Kota Tasikmalaya diikuti 12 peserta dengan memperebutkan juara satu dan dua, serta satu juara pavorit dengan hadiah tour ke pulau Bali 

Berdasarkan hasil dewan juri yang terdiri dari pelaku dan pegiat wisata Kota Tasikmalaya Andy Kusmayadi dengan kemasan Paket Wisata Piknik Dengan Badut Tasik berhasil  menjadi juara pertama yang disusul oleh Yayan dengan Kemasan Paket Wisata Lebih Baik Gumeulis.

Sedangkan untuk juara pavorit yang dinilai dari jumlah like terbanyak pada akun Instagram Dinas Pemuda Olahraga, Budaya dan Pariwisara  Kota Tasikmalaya. Ridho dengan Kemasan Paket Wisata Nyakar Adventure berhak menjadi juara pavorit setelah mendapatkan like sebanyak 994.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kota Tasikmalaya dalam sambutannya mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Tasikmalaya untuk mempromosikan destinasi wisata yang ada di Kota Tasikmalaya.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Hadian Saat memberikan hadiah secara simbolis kepada Andy Kusmayadi pada Grand Final Kompetisi Parawisata Kota Tasikmalaya di Rumah Makan Imah Mang Asep, Jalan KHZ Mustofa, Cihideung, Kota Tasikmalaya, Minggu (12/12/21) malam. (FOTO: Harniwan Obech/ TIMES Indonesia)

"Mari kita promosikan destinasi wisata yang ada di Kota Tasikmalaya, dengan mengedepankan Sapta Pesona kepada para pemenang saya ucapkan selamat dan nanti kalau ke Bali tolong digali potensi pengembangan wisatanya agar bisa diterapkan di Tasikmalaya," ajaknya. 

Di tempat yang sama pemenang pertama Kompetisi Pariwisata Kota Tasikmalaya Andy Kusmayadi merasa gembira dan tak menyangka dirinya bisa menjadi juara. Motivasi awal dirinya mengikuti kompetisi ini selain ingin mempromosikan potensi wisata juga ingin melestarikan budaya permainan anak tradisional Sunda dan meminimalisir ketergantungan anak bermain game pada gadget.

"Tak menyangka (menang Kompetisi Parawisata Kota Tasikmalaya,red), saya hanya ingin melestarikan permainan tradisional anak Sunda yang semakin hari semakin dilupakan, dan berharap bisa menjadi solusi dari dari ketergantungan anak main game," ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Senin (13/12/21) malam. (*)