https://jabar.times.co.id/
Berita

Hari Ibu 2024: Aktivis Perempuan Aksi Simpatik di Alun-Alun Dadaha Tasikmalaya

Minggu, 22 Desember 2024 - 14:30
Hari Ibu 2024: Aktivis Perempuan Aksi Simpatik di Alun-Alun Dadaha Tasikmalaya Sejumlah aktivis perempuan yang tergabung dalam PETASA melakukan Aksi Simpatik dengan membentangkan poster di Alun-alun Dadaha Tasikmalaya. Minggu (22/12/2024). (Foto: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMES JABAR, TASIKMALAYA – Suasana Alun-Alun Dadaha Kota Tasikmalaya pada Minggu (22/12/2024) pagi tampak berbeda dari biasanya. Sejak pukul 06.00 WIB, puluhan aktivis perempuan dari berbagai komunitas dan organisasi berkumpul di area olahraga untuk menggelar aksi simpatik bertajuk “Aksi Simpatik Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)” pada momen perayaan Hari Ibu 2024.

Gerakan ini diinisiasi oleh PETASAN (Perempuan Tasikmalaya Anti Kekerasan). Mereka membentangkan puluhan poster yang berisi tentang kecaman terhadap kekerasan dalam rumah tangga yang saat ini masih kerap terjadi di Kota Tasikmalaya.

Organisasi yang berkolaborasi dalam aksi ini meliputi Taman Jingga, Forum PUSPA, FOSP2T, FPPI, IPEMI, PASI, KOHATI, KOPRI, PUTIK Perempuan Indonesia, dan Rumah Sosial Murry Koes Plus. Bersama-sama, mereka menyerukan pentingnya pencegahan KDRT sebagai langkah awal menciptakan keluarga harmonis dan aman.
Kesadaran akan Bahaya KDRT

Anne Yuniarti dari Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia Kota Tasikmalaya, Ipa Zumrotul Falihah dari Taman Jingga, dan Heni Hendini dari FOSP2T secara bergantian menyampaikan orasi di hadapan masyarakat. Mereka menekankan bahwa KDRT tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik dan mental korban, tetapi juga merusak keharmonisan rumah tangga serta berpotensi menghancurkan masa depan generasi bangsa.

Direktur Taman Jingga, Ipa Zumrotul Falihah, mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, lebih dari 14.000 perempuan di Indonesia menjadi korban KDRT. Data SIMFONI KEMENPPPA mencatat total 23.782 kasus kekerasan terhadap perempuan di tahun ini, sebagian besar merupakan kasus KDRT.

“Kami ingin mengedukasi masyarakat agar tidak lagi memandang KDRT sebagai hal yang wajar. Ini adalah masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan nyata. Di Tasikmalaya sendiri, kasus KDRT terus meningkat dari tahun ke tahun, menunjukkan perlunya upaya pencegahan yang lebih intensif,” ujar Ipa disela aksi, Minggu (22/12/2024).

Berdasarkan Statistik KDRT menurut Ipa Kota Tasikmalaya mencatat lonjakan signifikan kasus KDRT. Jika pada tahun 2022 hanya terdapat 12 kasus, maka pada 2023 jumlahnya melonjak tiga kali lipat menjadi 36 kasus. Minimnya pelaporan dan normalisasi kekerasan dalam rumah tangga menjadi faktor utama yang memperparah situasi.

“KDRT bukan sekadar masalah domestik; ini adalah isu sosial yang harus ditangani bersama. Kami berharap aksi simpatik ini menjadi langkah awal perubahan untuk menciptakan keluarga yang aman dan bahagia,” ujar Heni Hendini.

Aksi ini juga diisi dengan berbagai kegiatan edukatif, seperti kampanye damai, pembagian brosur, serta sesi diskusi terbuka. Para aktivis perempuan menerima aduan langsung dari masyarakat terkait kasus KDRT dan memberikan arahan kepada korban untuk mendapatkan bantuan hukum atau psikologis.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi, baik dalam bentuk solidaritas maupun langkah konkret dalam mencegah kekerasan rumah tangga,” tambah Anne Yuniarti.

Komunitas PETASAN menyediakan saluran pengaduan melalui akun media sosial resmi dan perwakilan komunitas yang tergabung dalam gerakan ini. Dengan tema “Bersama Cegah KDRT: Realita!”, aksi ini mengedukasi masyarakat tentang pentingnya peran mereka dalam menciptakan keluarga yang harmonis.

Menuju Keluarga Bebas Kekerasan

PETASAN berharap aksi ini dapat menjadi pemantik kesadaran kolektif masyarakat Kota Tasikmalaya. Dengan menghapus stigma dan ketakutan korban untuk melapor, diharapkan angka KDRT dapat ditekan.

“Ketahanan nasional dimulai dari ketahanan keluarga. Mari bersama-sama kita hentikan KDRT dan wujudkan keluarga harmonis demi masa depan bangsa,” pungkas Ipa Zumrotul Falihah.

Aksi simpatik di Alun-alun Dadaha ini tidak hanya menjadi momentum refleksi Hari Ibu, tetapi juga menjadi simbol perjuangan kolektif perempuan Tasikmalaya dalam membangun keluarga Indonesia yang sehat, aman, dan sejahtera. (*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Jabar just now

Welcome to TIMES Jabar

TIMES Jabar is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.