TIMES JABAR, MAJALENGKA – Ribuan warga memadati Alun-Alun Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, dalam acara pengukuhan pengurus masyarakat adat budaya Danghyang Rundayan Talaga.
Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam upaya menjaga dan merawat budaya lokal agar tetap hidup di tengah arus modernisasi.
Pengukuhan ini bukan hanya seremoni, tetapi juga penguatan peran masyarakat adat dalam membangun karakter daerah berbasis nilai-nilai kearifan lokal.
Bupati Majalengka, Eman Suherman, menyampaikan apresiasinya terhadap semangat pelestarian budaya yang terus dijaga oleh komunitas Danghyang Rundayan Talaga.
“Dari 10 bentuk budaya lokal yang kita miliki, 6 masih lestari dan aktif dijalankan, mulai dari tradisi lisan hingga kesenian tradisional,” ujar Bupati Eman, Senin (12/5/2025).
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang turut hadir dalam acara tersebut, menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam menjaga budaya dan lingkungan.
Ia juga menyoroti pentingnya pendekatan restoratif dalam penanganan kejahatan ringan, serta pembinaan karakter remaja bermasalah melalui program pendidikan di barak militer.
Sementara itu, Dandim 0617/Majalengka, Letkol Inf. Fahmi Guruh Rahayu, menilai pelestarian budaya sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan nasional.
“Kebudayaan adalah akar jati diri bangsa. TNI akan selalu hadir untuk mendukung kegiatan masyarakat yang memperkuat persatuan dan nilai-nilai luhur,” tegasnya.
Rangkaian acara dimulai sejak pukul 09.00 WIB, diawali dengan upacara adat dan pembacaan ayat suci Al-Quran. Suasana semakin meriah dengan berbagai pertunjukan seni tradisional, seperti pencak silat dan rampak sekar.
Puncak acara ditandai dengan pengukuhan pengurus baru masyarakat adat, serta penyerahan bibit tanaman sebagai simbol keberlanjutan dan harmoni dengan alam.
Acara ditutup dengan kunjungan ke bazar UMKM yang menampilkan aneka produk lokal warga Talaga dan sekitarnya. Pengukuhan pengurus masyarakat adat budaya Danghyang Rundayan Talaga menjadi bukti, bahwa semangat melestarikan budaya di Kabupaten Majalengka masih hidup dan terus berkembang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Danghyang Rundayan Talaga Perkuat Pelestarian Budaya Lokal Majalengka
Pewarta | : Hendri Firmansyah |
Editor | : Deasy Mayasari |