TIMES JABAR, JAKARTA – PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) bersama perusahaan investasi global KKR resmi mengumumkan skema pembiayaan khusus senilai USD750 juta, atau sekitar Rp12,53 triliun. Dana jumbo ini disiapkan untuk mempercepat strategi ekspansi grup, sekaligus mendukung proses akuisisi jaringan stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) bermerek Esso milik ExxonMobil di Singapura.
Pendanaan tersebut disalurkan melalui KKR Capital Markets serta didukung oleh platform kredit privat dan lini asuransi KKR.
Chief Financial Officer Chandra Asri Group Andre Khor menyampaikan bahwa kolaborasi ini menjadi langkah penting bagi perusahaan. Menurutnya, kemitraan strategis dengan KKR memperlihatkan tingkat kepercayaan kuat terhadap agenda transformasi Chandra Asri, khususnya dalam memperkokoh bisnis energi hilir yang terus berkembang.
“Kemitraan ini memberikan ruang bagi kami untuk mengeksekusi agenda pertumbuhan secara lebih disiplin, dengan tetap memastikan penyediaan energi yang andal dan berkelanjutan di kawasan,” ujar Andre dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17//2025).
Managing Director sekaligus Head of Asia Private Credit KKR, SJ Lim, turut menegaskan bahwa pihaknya bangga dapat berperan dalam tonggak penting perjalanan Chandra Asri Group. Ia menilai transaksi tersebut sejalan dengan fokus KKR dalam menawarkan solusi pendanaan yang dirancang khusus bagi perusahaan-perusahaan kuat di Asia Pasifik.
“Kami menantikan perkembangan Chandra Asri Group, terutama dalam memperluas kiprahnya di sektor energi hilir dan ritel di Singapura,” tambahnya.
KKR menempatkan investasinya melalui strategi Kredit Asia Pasifik serta platform asuransi miliknya. Sejak 2019, KKR telah menyalurkan lebih dari 8 miliar dolar AS untuk sekitar 60 transaksi kredit di wilayah tersebut, dengan total nilai lebih dari 21 miliar dolar AS.
Chandra Asri sebelumnya juga telah menandatangani perjanjian jual beli untuk mengambil alih jaringan SPBU ritel Esso milik ExxonMobil di Singapura. Proses akuisisi ini akan dilakukan melalui special purpose vehicle yang berada di bawah anak usaha perseroan.
Presiden Direktur sekaligus CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra, menegaskan bahwa akuisisi ini selaras dengan strategi jangka panjang perusahaan. Fokus utamanya adalah membangun infrastruktur energi yang terintegrasi guna memperkuat solusi mobilitas dan energi di Singapura serta Asia Tenggara.
Per kuartal III 2025, Chandra Asri Group mencatat lonjakan kinerja dengan laba bersih 1,65 miliar dolar AS atau sekitar Rp27,51 triliun. Angka tersebut berbalik positif dari rugi bersih 58,5 juta dolar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Perusahaan yang berdiri sejak 1992 ini telah berkembang menjadi penyedia solusi energi, kimia, dan infrastruktur terkemuka di Asia Tenggara. Chandra Asri melayani berbagai sektor, termasuk manufaktur, perdagangan bahan kimia, petrokimia, karet sintetis, serta pengelolaan aset infrastruktur. Memasuki 2024, grup mulai mengakselerasi transformasi strategis untuk membangun ekosistem energi terhubung yang mampu menunjang berbagai sektor vital di kawasan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Chandra Asri Kantongi Dana Rp12,5 Triliun, Siap Akuisisi SPBU ExxonMobil di Singapura
| Pewarta | : Hendarmono Al Sidarto |
| Editor | : Hendarmono Al Sidarto |