TIMES JABAR, BANJAR – Perumda Tirta Anom Kota Banjar berencana melakukan revitalisasi jaringan pipa distribusi utama layanan air bersih dengan menggandeng investor, baik lokal maupun luar negeri.

Direktur Perumda Tirta Anom, E. Fitrah Nurkamilah, menyatakan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut dari masukan Komisi II DPRD Kota Banjar yang mendukung kerjasama dengan investor untuk meningkatkan pengelolaan layanan air bersih.

Fitrah menjelaskan bahwa rancangan peraturan daerah (Raperda) yang sedang dibahas bersama Komisi II DPRD Kota Banjar berkaitan dengan penyertaan modal berupa peralihan status aset yang telah dibangun pemerintah, baik provinsi maupun pusat, untuk diserahkan kepada Perumda Tirta Anom.

"Penyertaan modal saat ini hanya berbentuk aset yang telah dibangun pemerintah," ujarnya kepada wartawan, Jumat (19/9/2025).

Revitalisasi pipa jaringan distribusi utama dianggap perlu karena meskipun alat perpompaan telah diperbarui sekitar 80 persen, jaringan pipa masih kurang memadai sehingga sering terjadi kebocoran, bahkan hingga dua kali sehari. Hal ini berdampak pada peningkatan biaya operasional.

"Perpompaan sudah bagus, tapi perpipaannya kurang memadai sehingga banyak terjadi kebocoran," tambah Fitrah.

Kerjasama dengan investor diharapkan dapat membantu meningkatkan efisiensi energi listrik, revitalisasi jaringan pipa, dan penerapan teknologi canggih untuk pembacaan water meter.

Fitrah juga menyebutkan bahwa kondisi perusahaan saat ini sudah menunjukkan perbaikan kinerja signifikan dengan pendapatan mencapai sekitar Rp 500 juta per tahun.

"Untuk koreksi, kita belum sampai Rp900 juta baru mencapai sekitar Rp500 jutaan. Mudahan-mudahan di tahun ini bisa lebih meningkat," harapnya.

Upaya revitalisasi ini sejalan dengan evaluasi kinerja jaringan pipa distribusi air bersih yang menunjukkan adanya parameter tekanan dan unit headloss yang belum sesuai standar, sebagaimana hasil simulasi EPANET 2.0 pada beberapa daerah pelayanan di Jawa Barat. (*)